Kelurahan Tambakrejo, Kota Semarang (04/08). Adanya pandemi Covid-19 menyebabkan kegiatan sekolah dilakukan secara daring di seluruh Indonesia sejak Maret 2020. Kesempatan anak-anak untuk beraktifitas sebagaimana biasanya pun juga ikut berubah.
Aturan PPKM dari pemerintah yang menganjurkan untuk dirumah saja juga dapat membuat anak-anak menjadi jenuh karena kurangnya beraktifitas di luar ruangan dan bermain bersama teman-teman.
Untuk mengurangi dampak tersebut, Annisa Syahida, mahasiswi Akuakultur Universitas Diponegoro berinisiatif untuk mengenalkan Aquascape mini dari bahan sederhana kepada warga RW 08 Kelurahan Tambakrejo. Aquascape adalah sebuah seni menyusun tanaman air, batuan, pasir, atau kayu dengan estetik di dalam akuarium.
Pada umunya, dalam menyusun aquascape dibutuhkan banyak bahan-bahan, akan tetapi dalam kesempatan ini, mahasiswa KKN Undip ini menggunakan bahan yang mudah dijumpai dan sederhana yakni menggunakan toples bekas sosis, pasir malang, tanaman palsu, dan ikan hias karena target programnya adalah anak-anak yang berusia sekitar 6-10 tahun.
Kegiatan ini dilakukan secara daring melalui video YouTube kemudian dibagikan ke grup WhatsApp ibu-ibu PKK RW 03 Kelurahan Tambakrejo. Video dibuat semenarik mungkin dengan menghadirkan anak-anak juga sehingga ketika anak-anak RW 03 menonton video tersebut tidak merasa bosan.
Ibu Osi, selaku salah satu anggota PKK menyambut baik program ini, karena dapat juga menjadi alternatif kegiatan anak-anak daripada bermain gadget selama di rumah. Contoh bahan-bahan juga disiapkan untuk dibagikan ke anak-anak sehingga mereka bisa mencoba langsung membuat aquascape dirumah sendiri-sendiri.
Dengan program ini, diharapkan dapat mengurangi kejenuhan anak, mengasah kreatifitas, tanggung jawab terhadap ikan peliharaan, dan menambah pengetahuan mereka pada biota ikan hias.