Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN UPI Adakan Donasi Buku dan Praktikum Sederhana

Diperbarui: 19 Agustus 2022   06:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hasil praktikum sederhana Secret Message (dokpri)

Literasi sains merupakan salah satu kunci yang dapat digunakan untuk menghadapi tantangan abad 21. OECD (2016) menyatakan bahwa PISA menekankan bahwa seseorang yang memiliki kemampuan literasi sains merupakan orang yang menggunakan ilmu pengetahuan dengan “berpikir seperti seorang ilmuwan” – untuk menimbang bukti hingga mendapatkan kesimpulan, dan untuk memahami bahwa “kebenaran” ilmiah dapat berubah seiring waktu, seiring dengan penemuan baru.

Sayangnya, kemampuan literasi sains pelajar di Indonesia masih rendah. Hasil studi PISA di tahun 2018, terkhusus pada literasi sains, menunjukkan bahwa Indonesia menempati peringkat 70 dari 78 negara, (OECD, 2018). Peringkat tersebut diakibatkan oleh skor yang diperoleh pelajar di Indonesia masih berada di bawah rata-rata. Hal tersebut menjadi tantangan untuk mengembangkan literasi sains pelajar di Indonesia.

Mempertimbangkan hal tersebut, mahasiswa sebagai agent of change perlu melakukan suatu upaya untuk mengatasi kesenjangan tersebut. Dari latar belakang tersebut, mahasiswa KKN tematik UPI bekerja sama dengan karang taruna setempat untuk mendonasikan buku bertema STEM dan mengadakan praktikum sederhana yang diberi tajuk “Secret Message”. Praktikum ini dilakukan di taman bacaan masyarakat (TBM) Pojok Kreativitas Masyarakat yang berlokasi di aula serbaguna RT 007 RW 005, Kelurahan Curug, Kecamatan Cimanggis, Depok, Jawa Barat.

Buku-buku yang didonasikan diantaranya mengenai percobaan sederhana yang dapat dilakukan di rumah, penjelasan mengenai fenomena-fenomena yang terjadi di kehidupan sehari-hari, dan konsep-konsep dalam ilmu pengetahuan alam.

Praktikum Secret Message memiliki prinsip dasar berupa reaksi asam basa menggunakan alat dan bahan yang dapat ditemukan dengan mudah di rumah. Pada kegiatan ini, anak-anak diajak untuk melakukan percobaan dan pengamatan dengan menggunakan pendekatan inkuiri. Ada pun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu:

Alat:

  • Botol semprot 1 buah
  • Cutton Bud      1 buah
  • Gelas Plastik   1 buah
  • Sendok plastik 1 buah

Bahan:

  • Kunyit bubuk yang dilarutkan dalam alkohol gosok dengan perbandingan (1:5)
  • 1 sendok makan Baking soda yang dilarutkan dalam segelas air
  • Selembar kertas HVS

Setelah alat dan bahan telah siap, anak-anak diarahkan untuk menuliskan pesan rahasia menggunakan cutton bud yang telah dibasahi dengan larutan baking soda pada kertas. Dari Langkah tersebut, anak-anak diminta untuk menuliskan apakah tulisan tersebut dapat diamati. Jawaban yang diharapkan yaitu pesan yang dituliskan menggunakan larutan baking soda tidak memiliki warna yang dihasilkan.

Setelah kertas telah Kembali kering, anak-anak dibantu untuk menyemprotkan larutan kunyit. Setelah menyemprotkan larutan kunyit, anak-anak Kembali diarahkan untuk menuliskan peristiwa (perubahan warna) apa yang dapat diamati. Jawaban yang diharapkan yaitu anak-anak dapat mengamati bahwa terjadi perubahan warna yang terjadi pada pesan yang ditulis, dari tak berwarna menjadi berwarna merah.

Langkah menyemprotkan larutan kunyit pada kertas  (dokpri)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline