Lihat ke Halaman Asli

Annisa Maimunah

Psikolog Klinis

Mind Full Vs Mindfulness di Masa Pandemi

Diperbarui: 4 Desember 2020   05:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: www.medium.com

"Saya merasa jenuh, bosan kerja dari rumah terus. Rasanya semakin lama saya semakin tidak produktif. Kerja dari rumah membuat saya kehilangan minat pada pekerjaan"

"Harus menjadi pengasuh sekaligus guru bagi anak-anak saya adalah pekerjaan yang sangat melelahkan dan menguras emosi. Tiap hari saya bisa marah-marah mengajari anak-anak saya mengerjakan PR sekolah onlinenya yang bertumpuk."

"Aduh kapan ya pandemi ini berakhir. Saya mulai galau setiap hari nguplek di rumah terus. Nonton film yang tadinya bikin happy, sekarang udah sesuatu yang sangat membosankan. Ingin segera beraktivitas normal lagi di luar rumah seperti dulu. Kumpul-kumpul, curhat-curhatan lagi sama teman-teman sambil nongkrong di cafe"

"Gara-gara pandemi ini, 24 jam saya di rumah bersama dengan suami. Senang sih, akhirnya punya waktu bersama yang banyak. Sebelumnya sulit sekali meluangkan waktu bersama karena kesibukan masing-masing. Tapi sekarang kok jadinya hampir tiap hari ribut, mempertengkarkan masalah-masalah yang sepele

Apakah Anda merasakan hal yang sama?

Tenang, Anda tidak sendirian. Berbagai penelitian di seluruh dunia menunjukkan bahwa dampak negatif covid-19 tidak hanya pada kesehatan fisik, tetapi juga pada kesehatan mental. Hampir semua orang di dunia mengalami stres akibat pandemi ini dengan sebab dan derajat yang berbeda-beda. Bahkan banyak penelitian di dunia menunjukkan meningkatnya kecemasan, depresi, dan trauma akibat pandemi ini.

Stres sesungguhnya adalah hal yang wajar terjadi ketika seseorang menghadapi beban dalam kehidupannya, apalagi beban berat seperti yang terjadi selama pandemi ini. 

Namun demikian, stres ringan yang terjadi sehari-hari tidak dapat didiamkan begitu saja. Seperti bola salju, stres ringan sehari-hari yang dibiarkan terus bergulir, di kemudian hari akan semakin bertumpuk, menjadi bola yang besar, yang mungkin saja tidak mampu kita hadapi. Stres yang bertumpuk tak jarang akan menciptakan keluhan fisik, kesulitan mengelola emosi, dan kesulitan berkonsentrasi.

Bagaimana caranya mengelola stres sehari-hari agar tidak semakin bertumpuk?

Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan melatihkan mindfulness. Mindfulness adalah keadaan seseorang ketika berada dalam kesadaran penuh. Mindfulness adalah keadaan pikiran yang berfokus hanya pada yang dirasakan saat ini, membawa perhatian hanya pada peristiwa yang terjadi saat ini, secara fisik, emosi, dan pikiran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline