Lihat ke Halaman Asli

Saya Berpikir Lalu Berkaca (Untuk Gaza)

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malang , 20 November 2012

Saat saya tengah menikmati semangkuk bakso didepan layar televisi , stasiun televisi yang tengah saya tonton menyiarkan berita tentang krisis Gaza . Saya tahu , terkadang bahkan sering saya acuh tak acuh pada berita-berita seperti itu . Saya sering kali tak peduli dan memilih untuk tak tahu , karena dalam pikiran saya ...... kalau pun saya tahu.....apa yang bisa saya perbuat ? Takkan ada perubahan yang bisa saya lakukan untuk mereka yang ada disana . Tetapi sore ini berbeda , bukan......bukan karena saya siap mengupayakan perubahan bagi mereka , tetapi sore ini saya berpikir , lalu berkaca .......

Saat saya tengah asyik menikmati semangkuk bakso sambil menonton televisi . Saya berpikir , apa yang sedang mereka ( penduduk Gaza ) lakukan saat itu . Apakah mereka bisa menikmati sarapan , makan siang , dan makan malam mereka sambil menonton televisi dan tertawa ?

Saat saya kemudian mengambil segelas air minum untuk membasahi tenggorokan saya . Saya berpikir , bisakah mereka menikmati air minum yang mereka teguk tanpa perlu merasa kering kembali ?

Saat saya lalu menerawang memandangi langit sore yang tampak cerah melalui jendela kamar . Saya berpikir , pernahkah mereka menikmati pemandangan langit sore tanpa perlu merasa takut melihat garis asap roket/rudal yang mungkin mengarah ke mereka ?

Saat saya lalu tersenyum miris dan menyadari bahwa hidup saya begitu aman , nyaman , dan tak pernah kekurangan apa pun . Saya berpikir , tak pernahkah mereka berhenti berharap akan sebuah rasa aman , damai , dan kecukupan dalam hat mereka ?

Saat saya lalu meneteskan airmata karena mengingat semua hal buruk dan menyakitkan yang mungkin tengah mereka hadapi . Saya berpikir , pernahkah mereka berharap , untuk tidak menjadi mereka dan hidup sebagai bangsa lain ?

Lalu saat saya mendoakan mereka dengan sepenuh hati agar mereka baik-baik saja . Saya berpikir , apakah mereka pernah berhenti berdoa utuk meminta keselamatan mereka dan keselamatan saudara-saudra mereka yang lain ?

Dan ketika saya memutuskan untuk menuangkan pikiran dalam benak saya ini dalam bentuk tulisan . Saya berpikir , akankah suatu saat nanti mereka akan memiliki waktu dan kesempatan yang sama untuk setidaknya berpikir , duduk , menerawang , dan menikmati semua yang ada didunia ini ?

Maka saat waktunya saya harus mengambil air wudhu dan segera melaksanakan sholat . Saya kembali tersentak akan kesadaran . Betapa waktu dan kesempatan hidup yang nyaman telah Allah berikan untukku , terkadang lupa dimanfaatkan sebaik mungkin . Kenyataan bahwa mereka mungkin berusaha tak meninggalkan kewajiban mereka dalam suasana segenting apapun akan membuatku malu . Akan kenyataan , betapa sering kali aku mengabaikan itu , sedangkan waktu sudah dibentangkan oleh-Nya untukku dihadapan sana .

A blinding flash of white light

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline