Lihat ke Halaman Asli

Siska Dewi

TERVERIFIKASI

Count your blessings and be grateful

Seluk Beluk Metaverse yang Perlu Diketahui Pemula

Diperbarui: 12 Juli 2022   17:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seluk beluk Metaverse yang perlu diketahui pemula | sumber foto: rawpixel/freepik

Minat terhadap gagasan metaverse melonjak pada tahun 2021-2022, didorong oleh keputusan Mark Zuckerberg untuk mengubah nama "Facebook" menjadi "Meta". 

Kata "Metaverse" diperkenalkan oleh Neal Stephenson pada tahun 1992 dalam novel berjudul "Snow Crash".

Sebagai pemula, ada beberapa pertanyaan yang menggelitik benak saya. Apa sesungguhnya metaverse itu? Bagaimana sejarah metaverse? Kapan metaverse ditemukan?

Sebuah artikel dari Forbes.com membuat saya nyaris tak percaya. Konsep metaverse sudah ditemukan hampir dua abad yang lalu!1 

Sementara itu, McKinsey & Company menelusuri sejarah metaverse hingga tahun 1978 saat peluncuran Multi-User Dungeon (MUD1), permainan daring multipemain yang memberi respons seketika. Secara singkat, McKinsey & Company menggambarkan sejarah metaverse dalam gambar berikut ini.2

Sejarah metaverse | sumber: tangyar McKinsey & Company

Penglihatan binokular, cikal bakal stereoskop ditemukan tahun 1838

Semua dimulai pada tahun 1838. Ilmuwan Sir Charles Wheatstone menguraikan garis besar "penglihatan binokular". Konsep ini menggabungkan dua gambar (satu pada setiap mata) untuk membuat satu gambar 3D.

Konsep ini mengarah pada pengembangan stereoskop, sebuah teknologi yang menggunakan ilusi kedalaman untuk membuat gambar. Konsep yang sama digunakan saat ini pada headset VR modern.

"Pygmalion's Spectacles", ditulis tahun 1935, masih relevan hingga saat ini

Pygmalion's spectacles | sumber foto: medium.com

Pada tahun 1935, penulis fiksi ilmiah Stanley Weinbaum menerbitkan "Pygmalion's Spectacles". Karakter utama buku ini menjelajahi dunia fiksi menggunakan kacamata yang memberikan penglihatan, suara, rasa, bau, dan sentuhan.

Bagi saya yang hanya dapat membayangkan headset VR dari cerita orang dan bacaan, buku ini sangat menarik. Saya merasakan sensasi realitas virtual saat membaca kutipan ini:

He sat frozen, entranced. A louder fragment of melody drifted down to him, mounting in exquisite, ecstatic bursts, now clear as sounding metal, now soft as remembered music. For a moment he forgot the chair whose arms he gripped, the miserable hotel room invisibly about him, old Ludwig, his aching head. He imagined himself alone in the midst of that lovely glade.3

Klik link ini untuk membaca buku "Pygmalion's Spectacles". Gratis.

Mesin VR pertama diciptakan tahun 1956

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline