Lihat ke Halaman Asli

Ketidaksetaraan Ras dan Etnis

Diperbarui: 17 Juni 2015   15:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Rupanya, perubahan mindset diperlukan untuk mencapai keadilan

Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar dengan urutan ke-4 jumlah penduduk terbesar di dunia. Di Indonesia menurut survey yang telah dilakukan sebelumnya terdapat lebih banyak penduduk yang berjenis kelamin perempuan di banding dengan laki-laki. Hal ini menunjukkan bahwa adanya ketidakseimbangan didalam kehidupan bermasyarakat dalam kaitannya dengan kesamaan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan. Indonesia pada saat ini adalah masuk ke zaman revormasi yang ditandai dengan sudah tidak adanya perbedaan antara kaum laki-laki dan perempuan. Pada masa ini antara laki-laki dan perempuan memiliki peran yang sama dan kesempatan yang sama dalam menjalankan kehidupannya di masyarakat. Beda dengan Indonesia pada zaman dahulu ketika Indonesia masih dijajah oleh bangsa Eropa, zaman dahulu peran kaum laki-laki dan perempuan sangat jelas dibedakan dan adanya garis yang tegas memisahkan antara peran laki-laki dan perempuan. Pada zaman dahulu peran wanita Indonesia sangat dibatasi, mereka hanya dianggap sebagai budak dari kaum lelaki apalagi pada zaman penjajahan yang dilakukan oleh bangsa Belanda, para wanita banyak dijual dan dijadikan budak pelampiasan hawa nafsu para lelaki Belanda. Mereka dilarang untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi, tugas kaum wanita hanyalah dirumah untuk mengurus para suami dan melahirkan anak-anak mereka.

Hingga muncullah seorang perempuan yang memiliki keberanian untuk membela kaum wanita menuju kebebasan yaitu Raden Ajeng Kartini. Beliau dikenal sebagai tokoh emansipasi wanita karena dianggap telah mampu membuat para wanita sejajar kedudukannya dengan kaum lelaki. Hal ini dalam kaitannya memperoleh pendidikan lebih lanjut, tidak dibeda-bedakan antara kaum lelaki dan perempuan, kaum perempuan dapat memperoleh hak-hak nya dalam menjalani kehidupan yaitu dengan tidak adanya batasan dan hal-hal tertentu yang dilarang oleh kaum lelaki. Dengan adanya satu orang yang memiliki pola pikir maju dapat membawa perubahan yang besar demi keadilan kehidupan kaum perempuan dalam memperoleh perlakuan yang sama dengan kaum laki-laki. Hingga saat ini emansipasi wanita tetap berlangsung misalnya saja pekerjaan kaum laki-laki saat ini juga banyak yang dilakukan oleh kaum perempuan. Namun, emansipasi wanita saat ini dianggap oleh sebagian orang dengan berbeda artinya mereka beranggapan bahwa segala hal yang dilakukan oleh lelaki dapat dilakukan oleh wanita. Kita ambil contoh zaman sekarang banyak kenek bus diantaranya adalah seorang wanita yang seharusnya pekerjaan ini dilakukan oleh seorang lelaki. Banyak kuli atau pekerjaan kasar lainnya yang dilakukan oleh seorang wanita. Makna emansipasi wanita saat ini sudah mulai bergeser pengertiannya dimaknai oleh sebagian orang. Seharusnya pekerjaan kasar seperti itu tidak pantas dilakukan oleh seorang wanita dikarenakan fisik seorang wanita tidak sama dengan lelaki namun, mungkin karena tuntutan ekonomi dan rendahnya pendidikan seorang wanita yang mengharuskan situasi seperti itu bisa saja terjadi. Untuk itu pada saat ini yang dibutuhkan setiap orang untuk dapat maju adalah perubahan mindset atau pola pikir yang maju untuk dapat memperoleh keadilan yang sama.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline