Lihat ke Halaman Asli

Antara Model Rambut Baru dan Bapak Yang Lupa Anak

Diperbarui: 30 Juni 2025   08:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Kejadian yang dramatis seperti ini banyak ditemui ya,tapi mungkin di super market,tempat perbelanjaan tapi kali ini di tukang cukur langganan,cerita menyebalkan ini dimulai ketika saya duduk dibangku SD, yang sekarang membuat saya geleng-geleng kepala sangking lucunya dan menyebalkannya.Bermula ketika sore tiba pukul 16.00 dengan riang gembira pulang sekolah setelah menghadapi pelajaran bahasa arab yang horror itu,dijemput lelaki yang istimewa yaitu bapak saya.Di tengah perjalanan pulang yang menuju senja kala itu,kendaraan berbelok menuju tempat potong rambut yang sering bapak tuju.

Dengan terkantuk-kantuk di sofa potong rambut menunggu bapak dengan model rambut barunya,tak sadar mulai terlelap tidur karena menghadapi hari horror disekolah kala itu,yang membuat membuat hari itu makin melelahkan,dan menambah kesan horor adalah ketika membuka mata,melihat seorang lelaki duduk di kursi cukur dengan jaket hitam mirip seperti jaket bapak pikir saya waktu itu, dengan polos  “Pa,ayo pulang dimarah mama” ucapku,alangkah terkejutnya ketika lelaki yang saya kira bapak menoleh dengan kumis tebal dan tatapan terkejut dan membuat saya kaget bagaikan jumpscare di sore hari,sejak kapan bapak mirip oppie kumis ? (dalam hati) , ditengah rasa terkaget kaget , dan kebingungan kemana perginya bapak,tak bisa menahan tangis karena bingung kemana bapak pergi.

Dengan suara tangisku yang kencang,di iikuti suara azan magrib yang berkumandang menjadi perhatian banyak orang dan menanyai ku termasuk tukang cukur bapak itu, yang akan membantu menelfonkan ku pada bapak,dengan masih ter isak mulai kusebutkan nomor bapak,baik sekali mas-mas tukang cukur itu.Tak selang lama bapak datang dengan muka yang menyesal meninggalkan anak semata wayang nya sendirian ditukang cukur,kata yang selalu saya ingat “bapak nyebelinn” ujarku waktu itu.

Intinya setelah tragedi yang dramatis ini bikin aku takut ketinggalan di tempat umum dan tidur sembarangan apalagi jalan dikeramaian tanpa di gandeng menjadi ketakutan masa kecil dan malas dijemput bapak lagi .Benar benar cerita yang dramatis dan penuh tangis di barengi hari yang  horror dengan mata Pelajaran bahasa arab itu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline