Lihat ke Halaman Asli

Anindya AditaPutri

Mahasiswa Aktif

Menelusuri Pemikiran Zygmunt Bauman: Modernitas Solid Menuju Cair

Diperbarui: 16 Oktober 2022   20:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Zygmunt Bauman. Sumber Ilustrasi: culture.pl

Apakah kalian pernah mendengar nama sosiolog Zygmunt Bauman? Mungkin nama Zygmunt Bauman terlalu sulit diucapkan oleh beberapa orang. Bahkan nama tersebut mungkin terdengar asing.  Namun, tokoh sosiolog yang satu ini juga tidak kalah penting dalam berkontribusi di dunia sosiologi, lho.  Mari kita mengenal dan menelusuri pemikiran beliau dalam artikel kali ini.

Mengenal Zygmunt Bauman

Zygmunt Bauman merupakan sosiolog yang berasal dari Polandia. Beliau lahir di Pozna, Polandia, tepatnya pada tanggal 19 November 1925.

Saat ia beranjak remaja, ia dan keluarganya melarikan diri dari perang yang terjadi saat itu. Ia dan keluarganya menyelamatkan diri ke negara Rusia. 

Beliau mulai mempelajari sosiologi ketika menempuh studi di Universitas Warsawa hingga di tahun 1968 ia mendapat gelar professor sosiologi. 

Ayahnya merupakan seorang zionisme yang kemudian membuatnya dikeluarkan dari tempat kerjanya. Hal itu membuat ia dan keluarganya harus pindah lagi, yaitu ke negara Inggris. Di negara inilah ia mulai mencetuskan ide-ide dan pemikirannya serta berkontribusi untuk ilmu sosiologi.

Pemikiran Zygmunt Bauman

Teori Modernitas Cair (Liquid Modernity)

Teori modernitas cair muncul melalui pemikiran Bauman pada era post-modern. Pada saat itu, yang menjadi ciri dari post modern yaitu adanya ketidakjelasan dan ketidakpastian dalam kehidupan individu. 

Hal tersebut disebabkan karena adanya kebebasan. Kebebasan tersebut membuat setiap individu dapat mengontrol hal-hal yang ingin dicapainya. Kebebasan ini berdampak kepada identitas individu tersebut. 

Identitas setiap individu dalam masyarakat dapat dibentuk, bukan lagi ditentukan. Dengan demikian, individu sendirilah yang memiliki tanggung jawab terhadap sesuatu yang sudah menjadi pilihannya. 

Pilihan tersebut mencakup karir, pertemanan, perkawinan, hingga komunitas. Sehingga individu tersebut juga bertanggungjawab atas kelangsungan hidup dan nasibnya sendiri.

Dalam teori modernitas cair muncul banyak ketidakpastian dan hal-hal yang tidak dapat dikatakan sebagai ketetapan. Kehidupan setiap individu akan terus berjalan. Individu tersebut dipaksa untuk terus mengikuti arus dan dituntut untuk dapat melakukan perubahan secara mandiri. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline