Lihat ke Halaman Asli

Antara Bjorka, Pemerintah, dan Kaleng Biskuit

Diperbarui: 18 September 2022   23:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masyarakat biasa. Sumber: Dokpri

Jagad kehidupan manusia di Indonesia dalam beberapa bulan terakhir tampaknya tidak pernah lepas dari kata 'Ramai'. Belum kelar disuguhi kasus polisi tembak polisi yang ikut menyeret nama Jenderal di instansi penegak hukum di Indonesia (Polri), nah muncul lagi kasus baru yang seolah tak mau kalah bersaing dengan kasus polisi tembak polisi di trending Twitter. 

Bjorka. Satu kata kunci yang menyiratkan pikiran kita pada satu kasus, yaitu bocor. Bukan bocor atap rumah, apalagi bocor rahasiamu dari bibir 'Lamis' temanmu. Bocor bukan sembarang bocor, apa itu? Jawabannya yah kebocoran data. Bjorka ini mengaku sebagai hacker. Ia aktif di salah satu platform media sosial Telegram dan menyebarkan setiap aktivitasnya ke group di platform tersebut. 

Selain kebocoran data, mungkin sedikit saja coba saya ulas bagaimana kurang kerjaannya Bjorka ini dan begitu niatnya dia dalam membocorkan data bahkan menyebarkan data para pejabat Negeri ini ke masyarakat luas. 

Kegabutan Bjorka salah satunya ialah dengan melakukan penyebaran data (doxing). Data jajaran menteri yang disebarkan ke grup Telegram itu disebar, dimana lengkap mulai dari nama lengkap, nomor KTP, nomor KK, nomor orang tua, alamat rumah, tempat dan tanggal lahir, status agama, riwayat pendidikan dan sebagainya. 

Dari sini saya malah sedikit curiga, kalau Bjorka ini sedang kanker (kantong kering). Sebab itu dia menyebarkan data para pejabat, padahal itu hanya alasan dia saja untuk coba meminjam dana ke Pinjol (pinjaman online). Dugaan saya aja, jangan diseriusin.

Oke, lanjut. Jajaran menteri yang jadi korban disebarkan datanya oleh Bjorka antara lain yakni Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Puan Maharani, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir.

Lihat? Ini mah sudah jelas Bjorka ini ingin pinjam uang ke Pinjol tapi pakai data orang lain. Hmm. Gabut sekali yah Wanda wahai Bjorka !

Kegabutan Bjorka sebenarnya tidak hanya itu, ia juga mengklaim telah menyebarkan data warga Indonesia yang diklaim berasal dari KPU (Komisi Pemilihan Umum). Data yang disebar itu sama seperti datanya para pejabat, meliputi nama lengkap warga, nomor KTP, nomor KK, alamat, nomor TPS (Tempat Pemungutan Suara), tempat dan tanggal lahir warga, usia, jenis kelamin, hingga status penyandang disabilitas.

Bjorka ini juga mengancam membobol data My Pertamina hingga mengklaim telah membocorkan dokumen rahasia Presiden RI Joko Widodo. Hmm, sejauh ini saya melihat bagaimana Bjorka telah sukses menjadi aktor utama dalam kasus ini. Ibarat sine drama Bjorka ini sudah seperti Kang Mus di Preman Pensiun, Ngeriiiii.

Coba keluar sebentar keluar rumah, lalu pikirkan matang-matang. Bagaimana satu orang Hacker sampai bisa membuat pemerintah turun tangan. Bahaya juga nih Bjorka. Ckckc. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline