Lihat ke Halaman Asli

Rumah Sakit dan Hal-hal yang Patut Disyukuri dari Hidup

Diperbarui: 1 Maret 2019   18:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Setiap masuk rumah sakit saya selalu tegang. Bukan semata karena keluarga yang sakit atau saya sendiri yang sakit, tetapi tegang karena menyaksikan beragam orang hadir di rumah sakit  dengan beragam keluhannya. Menahan rasa sakit, meringis, murung, harap-harap adalah varian wajah yang ditampilkan di rumah sakit.

Di ruang gawat darurat semua itu gamblang disaksikan. Ada rasa panik menyelimuti. Doa-doa dirapal dalam hati berharap yang terbaik dari Sang Mahapenyembuh. Ada juga wajah penuh kegembiraan apabila hasil pemeriksaan baik-baik saja.

Istri saya beberapa hari yang lalu harus dirawat di rumah sakit. Alhamdulillah saat ini sudah kembali pulang di rumah dan masa pemulihan.

Selama mengantar saya beberapa kali ke klinik maupun ke IGD. Saat-saat di IGD lah suasana campur baur itu terjadi.

Saat itu, rasanya nikmat sehat terasa berlipat-lipat mengganda. Atau, meskipun sedang sakit, ternyata sakit yang kita rasakan tidak ada apa-apanya, jauh dari yang orang lain rasakan.

Atau betapa ternyata sakit membutuhkan banyak biaya besar. Jika tak ada BPJS ataupun asuransi biaya yang perlu dikeluarkan begitu besar. Saya beruntung memiliki BPJS dan sakit yang diderita istri ditanggung semua. Serba gratis. Tak keluar biaya.

Juga, soal ruangan rawat inap rumah sakit yang penuh. Komas misalnya memberitakan soal DBD yang menggejala. Nah, di beberapa rumah sakit dekat rumah pun kondisinya begitu. Beruntung ada tetangga yang kemudian dapat memberi informasi di mana ada ruangan kosong. Itupun kami perlu menunggu lama sampai akhirnya istri bisa istirahat dengan lumayan nyaman.

Sakit memang tidak enak. Apalagi harus masuk rumah sakit. Meskipun saya merasakan (dan ini tentu amatan personal) pelayanan rumah sakit yang kami datangi relatif oke. Pasien BPJS seperti istri saya mendapat penjelasan yang baik sejak awal mendaftar, layanan yang baik ketika berobat dan di rawat. Dan dari beberapa RS yang saya datangi itu semua sangat bergantung pada masing-masing manajemen rumah sakit.

Ada rumah sakit  swasta kecil yang kamo datangi tapi pelayanannya oke. Meskipun kami tak dapat ruangan karena sedang padat, penjelasan dan prosedur layanannya begitu memuaskan. Sedang RS yang besar, standar  pelayanannya justru di bawah RS kecil yang kami datangi, khususnya dalam prosedur dan kepastian waktu tunggu. Tidak jelas harus menunggu dan kapan dipanggil bagi pasien adalah siksaan. Bayangkan sedang sakit tapi tak jelas mendapatkan informasi dan begitu lama menunggu.

Tapi, intinya, betapa hidup ini menyenangkan jika sehat akan begitu gamblang dirasakan ketika kita datang ke rumah sakit. Betapa sakit itu tidak enak dan melelahkan. Tak salah jika ajaran agama menganjurkan kita sering berkunjung ke orang sakit ataupun yang sedang berduka. Banyak pelajaran yang dapat dipetik di situ.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline