Lihat ke Halaman Asli

Anti Bakteri dan Mekanismenya

Diperbarui: 4 April 2017   17:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Menurut Aulia (2008), antibakteri adalah obat atau senyawa kimia yang digunakan untukmembasmi bakteri, khususnya bakteri yang bersifat merugikan manusia. Beberapa istilah yang digunakan untuk menjelaskan proses pembasmian bakteri yaitu germisid, bakterisid, bakteriostatik, antiseptik, desinfektan. Mekanisme kerja obat antimikroba tidak sepenuhnya dimengerti. Namun mekanisme aksi ini dapat dikelompokkan dalam empat hal utama:

a. Penghambatan terhadap sintesis dinding sel

b. Penghambatan terhadap fungsi membran sel

c. Penghambatan terhadap sintesis protein

d. Penghambatan terhadap sintesis asam nukleat

Menurut Fatmawaty et al., (2009), kandungan kimia dalam daun kakurang yang diduga bersifat antibakteri adalah flavonoid. Mekanisme kerjanya sebagai antibakteri yaitu dengan membentuk kompleks dengan protein ekstraseluler dan terlarut dan dengan dinding mikroba. Kemungkinan lain adalah flavonoid berperan secara langsung dengan mengganggu fungsi sel mikroorganisme dan penghambatan siklus sel mikroba.

Mekanisme penghambatan mikroorganisme oleh senyawa antimikroba dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: (1) gangguan pada senyawa penyusun dinding sel, (2) peningkatan permeabilitas membran sel yang dapat menyebabkan kehilangan komponen penyusun sel, (3) menginaktivasi enzim, dan (4) destruksi atau kerusakan fungsi material genetik. Kemampuan senyawa antimikroba untuk menghambat aktivitas pertumbuhan mikroba dalam sistem pangan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya temperatur, pH (keasaman), ketersediaan oksigen, dan interaksi/sinergi antara beberapa faktor tersebut (Wijaningsih, 2008).

Antibakteri adalah zat yang menghambatpertumbuhan bakteri dan digunakan secara khusus untuk mengobati infeksi. Mekanisme keja antibakteri dapat tejadi melalui beberapa cara yaitukerusakan pada dtnding sel, perubahan permeabilitas sel, dan menghambatsintesis protein dan asam nukleat. Banyak faktor dan keadaan yang dapatmempengaruhi keja antibakteri, antara lain konsentrasi antibakteri, jumlahbakteri, spesies bakteri, adanya bahan organik, suhu, dan pH lingkungan (Fajrina et al., 2008).

Menurut Majid (2009) antibakteri adalah senyawa-senyawa kimia alami kadar rendah dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Salah satu bahan anti bakteri adalah antibiotik.Antimikroba dapat berupa senyawa kimia sintetik atau produk alami.Anti mikroba sintetik dapat dihasilkan dengan membuat suatu senyawa yang sifatnya mirip dengan aslinya yang dibuat secara besar-besaran sedangkan yang alami didapatkan langsung dari organisme yang menghasilkan senyawa tersebut dengan melakukan proses pengekstrakan.

Menurut Effionora (1990) dalam Majid (2009), berdasarkan mekanisme kerjanya antibiotik dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu menghambat proses sintesis dinding sel. Tekanan osmotik dalam sel mikroba lebih tinggi dari pada di luar sel, sehingga kerusakan dinding sel mikroba akan menyebaakan terjadinya lisis yang merupakan dasar dari efek bakterisidal terhadap mikroba yang peka.

Menurut Mazni (2008), antibakteri adalah obat atau senyawa kimia yang dapat digunakan untuk menghambat atau membunuh mikroba yang menyebabkan interaksi pada manusia. Kadar mineral yang diperlukan untuk menghambat pertumbuhan mikroba atau membunuhnya masing–masing dikenal sebagai kadar hambat minimal (KHM) dan kadar bunuh minimal (KBM).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline