Lihat ke Halaman Asli

Hidup Masyarakat Multikultural: Penyelesaian Konflik Rasisme di Kota Sorong

Diperbarui: 17 Desember 2020   17:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi masyarakat multikultural (Sumber: freepik)

Pernahkah terlintas di pikiran kalian, bahwa kita bangsa Indonesia sangat beruntung hidup dalam keberagaman?

Kita patut bersyukur atas identitas bangsa kita. Keragaman budaya Indonesia menjadi suatu ciri khas dari Tanah Air tercinta. Diversitas di Indonesia bukan menjadi alasan pemecah bangsa, namun seharusnya menjadi harta berharga bagi bangsa untuk dijaga. 

Sebagai makhluk sosial, mau tidak mau, kita akan menjalin interaksi dengan orang lain ketika berada di suatu tempat. Tak bisa dipungkiri bahwa ada saatnya ketika kita sebagai bagian dari bangsa Indonesia, bertemu dengan saudara kita yang berasal dari daerah lain. Mengingat bahwa Indonesia terbentang luas dari Sabang sampai Merauke, ada beragam suku, budaya, ras, dan agama di Indonesia.

Sekilas informasi mengenai penulis, saya sudah lama tinggal di Papua, namun saya bukan orang asli Papua. Orang tua saya berasal dari Indonesia Timur. Namun, saya dilahirkan di Jogja, kemudian keluarga saya pindah ke Papua karena pekerjaan mereka. 

Gambaran tersebut merupakan suatu pemahaman bahwa memang menjadi bagian dari Indonesia, kita tinggal dalam keberagaman. Layaknya semboyan negara kita yaitu 'Bhineka Tunggal Ika', yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu. Semboyan tersebut sangat menggambarkan kehidupan bangsa Indonesia, meskipun latar belakang kebudayaan kita berbeda namun tetap satu tumpah darah Indonesia.

Dalam menjalin interaksi dengan orang-orang yang berasal dari daerah berbeda, tentu pada saat tersebut kita sedang membangun komunikasi antar budaya dengan orang lain. Komunikasi antar budaya tidak hanya dijalin atau dicerna sebagai suatu mata kuliah dalam bidang studi ilmu sosial dan humaniora saja. Tanpa disadari sejak berada di jenjang pendidikan sekolah dasar, kita telah diajarkan konsep dasar dari komunikasi antar budaya. 

Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, meskipun secara spesifik fokus kajiannya bukan mengenai komunikasi, namun mata pelajaran ini mengajarkan pentingnya toleransi. Toleransi bukan hanya mengenai memaklumi perbedaan, namun menghargai dan menjaga keberagaman budaya di Indonesia. Menjalani kehidupan di Indonesia dengan beragam suku dan budaya, membuat komunikasi antar budaya menjadi agenda penting untuk dipahami oleh semua masyarakat. 

Menurut Mulyana,komunikasi antar budaya (intercultural communication) adalah proses pertukaran pikiran dan makna antara orang-orang berbeda budaya.   (Heryadi & Silvana, 2013, h. 96) 

Dalam menjalin interaksi dengan orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda, tentu saja ada beberapa perbedaan yang dapat ditemukan dalam proses komunikasi. Perbedaan tersebut juga dipengaruhi oleh latar belakang kebudayaan masing-masing individu. Mempelajari komunikasi antar budaya dapat membantu individu dalam memahami individu lainnya.

Menurut Hall (dalam Baldwin, dkk., 2014, h. 5) salah satu manfaat dari mempelajari komunikasi antar budaya adalah terbebas dari ketidakpedulian. Kebebasan dari ketidakpedulian yang dimaksud adalah dengan mengetahui kebudayaan orang lain, kita dapat menjadi individu yang bertanggung jawab, yang terbebas dari ketidakpedulian dan atribut negatif, sehingga dapat membangun hubungan yang lebih baik (h.6). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline