Lihat ke Halaman Asli

a_selaludihati

Andy Hermawan

Gak Bosan Melihat Konflik, Anda Sehat?

Diperbarui: 21 Agustus 2019   23:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kompas.com

Beberapa waktu lalu kita melihat bersama di berbagai media terjadi sebuah kericuhan di sebuah asrama mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur (17/8/2019). Kemudian kericuhan itu berbuntut hingga ke Manokwari dan Sorong. Banyak konflik-konflik serupa sering terjadi di sekitar kita. Saya rasa siapapun tidak menginginkan adanya suatu pertikaian yang akhirnya dapat menimbulkan kerusakan hingga korban jiwa. 

Namun percikan-percikan api kecil sering muncul dan dengan mudahnya dapat tersulut hingga membesar. Saya tidak ingin membahas lebih lanjut mengenai peristiwa ini lebih lanjut, saya hanya ingin mengajak kompasioner sekalian untuk sama-sama belajar mengelola konflik dengan baik agar tidak mudah terprovokasi atau memprovokasi suatu konflik karena kitasemuabersaudara. Mari kita simak bersama. Kata konflik berasal dari bahasa Latin "confegere" yang berarti saling memukul.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konflik berarti pertentangan, percekcokan, atau perselisihan.

Dalam sudut ilmu Sosiologi, konflik sosial dapat diartikan sebagai berbagai masalah sosial yang menimbulkan pertentangan dalam kehidupan masyarakat atau bernegara, yang disebabkan oleh adanya perbedaan pendapat atau pandangan tertentu, akibat tidak adanya rasa toleransi dan perasaan saling mengerti akan kebutuhan individu masing-masing.

"Apa penyebab konflik?"

  1. Perbedaan Inividual
  2. Perbedaan Kebudayaan
  3. Perbedaan Kepentingan
  4. Perbedaan Sosial

" Apa sajakah macam-mocam konflik?"

  1. Konflik Sosial
  2. Konflik Antar Kelompok
  3. Konflik Antar Negara
  4. Konflik Antar Organisasi
  5. Konflik Individu

" Dengan cara apa saja konflik dapat diatasi?"

  1.  Paksaan ( Koersi )
  2.  Arbitrasi
  3.  Mediasi
  4.  Negosiasi

Yang akan kita bahas kali ini mengelola konflik dengan menggunakan metode "Daur Belajar"

" Bagaimana daur belajar itu?"

" Dapat diterapkan untuk siapa saja, dimana?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline