Lihat ke Halaman Asli

Andriyanto

Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

Etnis Champ: Etnis Minoritas Vietnam yang Sebagian Besar Beragama Islam

Diperbarui: 12 November 2023   09:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Chams -Flickr/Danses Cham via Wikipedia

Etnis Champ adalah sebuah kelompok etnis di Vietnam yang memiliki sejarah dan budaya yang unik. Mereka adalah keturunan dari Kerajaan Champa, yang merupakan sebuah kerajaan Hindu-Buddha yang berjaya dari abad ke-12 hingga ke-19 dan dikenal karena kekuatannya di Vietnam selatan. Namun, sebagian besar orang Champ sekarang beragama Islam, karena pengaruh dari pedagang dan misionaris dari Timur Tengah, Asia Selatan, Melayu, dan Jawa yang datang ke Vietnam. Orang-orang Champ memiliki keragaman agama, budaya, dan identitas yang menarik dan kaya. Mereka juga hidup harmonis dengan masyarakat sekitar dan berpartisipasi dalam pembangunan negara. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang asal-usul, kepercayaan, tradisi, dan kehidupan orang-orang Champ di Vietnam.

Asal-Usul Etnis Champ

Etnis Champ adalah keturunan dari Kerajaan Champa, yang merupakan sebuah kerajaan Hindu-Buddha yang didirikan oleh orang-orang Cham, yang merupakan salah satu cabang dari orang-orang Melayu-Polinesia. Kerajaan Champa berdiri sejak abad ke-2 Masehi, dan mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-12 hingga ke-15. Kerajaan Champa memiliki wilayah yang meliputi sebagian besar Vietnam selatan, dan memiliki hubungan dagang dan diplomatik dengan negara-negara tetangga seperti Kamboja, Thailand, Cina, India, dan Indonesia.

Kerajaan Champa dikenal karena kekuatan militernya, yang mampu menahan serangan dari Kerajaan Dai Viet (Vietnam utara) yang ingin menguasai Vietnam selatan. Kerajaan Champa juga dikenal karena kebudayaannya yang kaya, yang dipengaruhi oleh agama Hindu dan Buddha, serta seni dan arsitektur India. Kerajaan Champa membangun banyak candi, menara, dan istana yang indah, yang menjadi saksi sejarah kerajaan ini.

Namun, kerajaan Champa mulai mengalami kemunduran sejak abad ke-15, karena peperangan dengan Kerajaan Dai Viet dan Kerajaan Khmer (Kamboja) yang semakin kuat. Kerajaan Champa juga mulai terpecah-belah karena konflik internal dan persaingan antara raja-raja yang berbeda. Kerajaan Champa akhirnya hancur pada abad ke-19, ketika Kerajaan Dai Viet berhasil menguasai seluruh wilayah Vietnam selatan.

Orang-orang Champa yang tersisa kemudian menyebar ke berbagai daerah di Vietnam, terutama di daerah-daerah yang pernah menjadi bagian dari Kerajaan Champa. Mereka juga mengalami perubahan agama, dari Hindu-Buddha menjadi Islam, karena pengaruh dari pedagang dan misionaris dari Timur Tengah, Asia Selatan, Melayu, dan Jawa yang datang ke Vietnam. Orang-orang Champa kemudian dikenal sebagai etnis Champ, yang merupakan salah satu kelompok etnis minoritas di Vietnam.

Kepercayaan Etnis Champ

Etnis Champ memiliki berbagai kepercayaan, tergantung pada daerah dan sejarah mereka. Ada tiga kelompok utama orang Champ di Vietnam, yaitu Champ Balamon, Champ Awal, dan Champ Islam.

- Champ Balamon adalah orang-orang Champ yang masih memeluk agama Hindu, yang merupakan agama asli Kerajaan Champa. Mereka mengikuti aliran Shaiva dan Mahayana, dan menyembah dewa-dewa seperti Shiva, Vishnu, dan Ganesha. Mereka juga memiliki tradisi seni dan arsitektur yang kaya, seperti menara-menara batu bata merah yang menjadi saksi sejarah Kerajaan Champa. Champ Balamon dapat ditemukan di provinsi Ninh Thuan dan Binh Thuan, di mana mereka disebut sebagai Jat .

- Champ Awal adalah orang-orang Champ yang beralih ke agama Islam pada abad ke-17, karena pengaruh dari pedagang dan misionaris dari Timur Tengah dan Asia Selatan. Mereka mengikuti aliran Sunni, dan mengakui Al-Quran dan Hadis sebagai sumber ajaran. Mereka juga mengamalkan ibadah-ibadah Islam seperti shalat, puasa, zakat, dan haji. Champ Awal dapat ditemukan di provinsi Binh Thuan, Phu Yen, Binh Dinh, dan Ho Chi Minh City, di mana mereka disebut sebagai Bini .

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline