Lihat ke Halaman Asli

Kebaya, Bentuk Kearifan Lokal Masyarakat Indonesia yang Wajib Dijaga

Diperbarui: 6 September 2022   09:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Potret wanita zaman dahulu mengenakan kebaya Kartini (susindra.com)

Bicara soal sejarah Indonesia memang tidak ada habisnya. Negara tercinta kita ini menyimpan banyak sekali sejarah yang tersimpan sejak zaman nenek moyang, dari pertempuran, kisah pahlawan, sampai dengan kebudayaan.

Indonesia menjadi salah satu negara di dunia yang memiliki keberanekaragaman budaya sesuai daerah masing-masing, sebut saja pakaian adat kebaya.

Sejarah Kebaya
Kebaya sendiri merupakan pakaian tradisional yang dikenakan oleh wanita Indonesia yang terbuat dari bahan yang tipis, memiliki rajutan tradisional seperti songket dengan motif yang beragam dan berwarna-warni.

Kata "kebaya" sendiri dipercaya diambil dari bahasa Arab "abaya" yang berarti pakaian. Mengenai asal dari pakaian kebaya ini masih simpang siur, ada yang mengatakan berasal dari kebudayaan orang Tiongkok ratusan tahun lalu, tepatnya tahun 1600-an melalui Selat Malaka dan menyebar ke tanah Sumatra, Jawa, Bali dan Sulawesi.

Orang Tiongkok yang menetap di Nusantara (sekarang Indonesia) pada akhirnya mulai berbaur dengan masyarakat pribumi dan kemudian terjadilah akulturasi budaya, yang kemudian membuat kebaya diterima sebagai pakaian khas setempat.

Mulanya kebaya hanya digunakan oleh para bangsawan dan masyarakat kalangan atas pada waktu itu. Sampai kemudian datanglah bangsa penjajah Belanda ditahun yang sama, 1600-an. Kebaya mulai dikenakan oleh wanita-wanita Eropa sebagai pakaian resmi dalam menghadiri berbagai acara penting.

Disisi, dalam buku "History of Java" karya Thomas Stamford Raffles yang waktu itu menjabat sebagai Letnan Gubernur Hindia Belanda menjelaskan bahwa kebaya merupakan pakaian adat yang sudah ada sejak zaman Majapahit yang berkuasa sekitar tahun 1300-an.

Waktu itu, pakaian kebaya hanya digunakan oleh para pemaisuri dan selir kerajaan. Awalnya kebaya hanya menggunakan kemben untuk menutupi bagian atas tubuh.

Kebaya zaman dahulu sebelum adanya pengaruh agama Islam di Nusantara (hitekno.com)

Mulanya kebaya tidak bisa semerta-merta dikenakan karena adanya sistem kasta masih berlaku di masyarakat antara keluarga kerajaan, bangsawan, kaum elit dengan masyarakat biasa.

Namun mengalami perubahan sejak pedagang Timur Tengah dan agama Islam masuk ke Indonesia, kebaya yang dulunya hanya beralaskan kemben untuk menutupi bagian atas tubuh, mulai ditutup semua dengan kain tambahan dan menjadi pakaian kebaya yang mentupi bagian atas dada hingga kebawah.

Model kebaya Kartini yang sudah mengalami perubahan akibat pengaruh Islam (goodnewsfromindonesia.id)

Sejak masuknya agama Islam, masyarakat biasa perlahan mulai diperbolehkan mengenakan kebaya dalam menghadiri setiap acara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline