Kegiatan magang sudah menjadi rutinitas bagi para mahasiswa. Magang kerja sendiri umumnya dilaksanakan mulai semester 5 atau 6, baik program D3 maupun S1.
Magang merupakan serangkaian kegiatan mahasiswa yang dilakukan diluar kampus sebagai pemenuhan sks, biasanya dilakukan di perusahaan-perusahaan. Magang sendiri bisa dikatakan sebagai praktek kerja.
Istilah magang mungkin masih awam di kalangan masyarakat tertentu, kebanyakan masyarakat menyebutnya PKL / Praktek Kerja Lapang. Nyatanya memang istilah magang baru saja digunakan secara umum. Lantas apa bedanya magang dengan PKL.
Magang yaitu kegiatan yang dilakukan mahasiswa di luar kampus yang mana umumnya dilakukan di perusahaan sebagai pemenuhan nilai semester yang ditempuh. Sementara PKL atau Praktek Kerja Lapang ialah bagian dari magang itu sendiri.
Umumnya magang dilaksanakan selama 1 bulan sampai 6 bulan tergantung kebijakan dari kampus yang bersangkutan.
Tentu dalam proses awalnya, para mahasiswa tentunya harus mengirimkan proposal permohonan kepada pihak perusahaan yang hendak dituju. Dimana terkadang proposal pengajuan kita akan ditolak, bila diterima maka akan memperoleh balasan langsung dari perusahaan tersebut.
Dengan kondisi pandemi seperti ini, pengajuan permohonan magang menjadi sedikit terkendala, sebab banyak dari perusahaan yang membatasi jumlah peserta magang, atau bahkan tidak menerima sama sekali.
Bicara soal gaji, terkadang saat kita magang ada dua kemungkinan, yaitu digaji atau tidak. Tentu setiap mahasiswa berharap bisa mendapatkan gaji dari kegiatan magang yang mereka lakukan.
Namun pada kenyataannya, sangat banyak perusahaan yang tidak memberikan gaji pada para peserta magang. Lantas apa yang kita peroleh?
Mungkin kita harus sedikit membuka pikiran kita, seperti kita ketahui, bila kita tidak menerima gaji dari magang, mungkin kita bisa menerima hal lain, seperti pengalaman ataupun relasi. Mungkin kedua hal ini terlihat tidak begitu berharga saat ini, tapi mungkin suatu saat nanti, untuk masa depan kita.