Kebijakan merupakan sebuah tindakan atas suatu fenomena masalah publik dalam rangka kesejahteraan masyarakat. Pada umumnya, suatu kebijakan diputuskan oleh otoritas dalam sebuah pemerintahan yang dapat bertindak sesuai dengan koridor dan wewenang masing-masing serta harus akuntabel. Dalam sebuah tahapan kebijakan, terdapat proses sebelum kebijakan diimplementasikan yaitu pengambilan keputusan. Wahab menjelaskan pengambilan keputusan merupakan sebuah proses dalam kebijakan yang mengubah input menjadi output. Dengan kata lain, pengambilan keputusan merupakan sebuah pemilihan alternative terbaik dari sejumlah alternatif untuk diimplementasikan. Terdapat teori dalam pengambilan keputusan yakni:
1) Teori rasional komprehensif
Merupakan teori yang menganggap hasil adalah hasil dari proses yang rasional dan dicapai melalui rangkaia dan tujuan yang efektif dengan mengidentifikasi terlebih dahulu masalah yang harus diselesaikan. Kritik terhadap teori ini yaitu teori ini harus memiliki informasi yang kuat sedangkan aktor kebijakan memiliki kelemahan dalam hal ini dan teori ini akan sulit untuk menangkap nilai dan fenomena yang ada dimasyarakat. Berikut unsur dari teori ini:
- Pengambil keputusan dihadapkan pada masalah tertentu dengan membedakan masalah tersebut dengan masalah lainnya;
- Tujuan, nilai, dan sasaran yang memberikan pedoman pengambil keputusan telah ditetapkan berdasarkan peringkatnya;
- Berbagai alternative untuk memecahkan maslah diteliti dengan seksama;
- Biaya dan manfaat dari alternative yang dipilih;
- Setiap alternatif dapat dibandingkan dengan alternatif lainnya;
- Pengambil keputusan akan memilih alternative dalam rangka mencapai sasaran dan tujuannya.
Selain yang telah dijelaskan sebelumnya, kelemahan teori ini adalah pengambil keputusan menjadi sulit memilih berdasarkan nilai mereka dan nilai yang ada di masyarakat dan muncullah istilah sunk cost yang berarti keputusan, investasi terdahulu dalam kebijakan akan mencegah pengambil keputusan mengambil alternatif yang berbeda sekali dari yang telah ada.
2) Teori incremental
Teori ini menggambarkan pengambilan keputusan yang menghindari banyak masalah yang dipertimbangkan dan mayoritas digunakan oleh pengambil keputusan. Toeri ini merupakan khas dalam masyarakat majemuk seperti USA yang merupakan produk dari berbagai pihak dengan kata lain mengubah sedikit dari kebijakan sebelumnya. Berikut unsur dari teori ini:
- Pemilihan tujuan dan analisis diperlukan untuk mencapai pandangan yang saling berkaitan;
- Pengambil keputusan hanya mempertimbangkan alternatif yang langsung berhubungan dengan masalah dan berbeda sedikit dengan sebelumnya;
- Untuk setiap alternatif, hanya sedikit akibat yang akan dievaluasi.
- Masalah yang dihadapi pengambil keputusan akan didefinisikan secara teratur dan diberikan kemungkinan untuk mencapai tujuan;
- Tidak ada keputusan yang tepat setiap masalah, namun terletak pada keyakinan analisis pada keputusan tertentu.
3) Teori pengamatan terpadu (mixed scanning)
Teori ini menggambarkan paduan antara teori rasional dan incremental yang saling menutupi kelemahan masing-masing. Misalkan teori incremental yang mayoritas dari golongan mapan dan yang lemah akan terabaikan dan hanya memusatkan perhatian jangkap pendek sehingga diperlukan adanya teori rasional yang merangku semua itu, sehingga ada dua kacamata untu merangkum sebuah masalah.
Pertimbangan nilai dalam pengambilan keputusan
Dalam sebuah keputusan, ada kriteria yang didalamnya terdapat nilai yang harus dipertimbangkan yaitu: