Lihat ke Halaman Asli

Andi Samsu Rijal

Peneliti Bahasa dan Budaya

Sajak-Sajak Senja

Diperbarui: 9 Juni 2023   18:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di bawah pohon cemara ini, kita enggan beranjak, padahal kita sendiri yang meminta gerimis di awal kemarau. kini gerimis datang menyapa di akhir senja, daun-daun tidak berjatuhan dulu, ia menyambut huruf-huruf gerimis mengukir angka membasuh debu. daun-daun seakan memeluk kenangan semalam atas embun yang jatuh hanya sedikit hingga pagi mengering sebelum mentari datang. tanah dan tanaman di taman masih mengering padahal ini baru awal kemarau.

di bawah pohon saat gerimis senja tiba, hati terasa teduh lalu kita saling memandang. tak ada yang salah, kita tak boleh salahkan hujan pada daun itu, senja pada rindu, mata yang tertuju pada bibir tipismu yang mengering tertutupi lipstip merah maron.

akankah hujan ini sampai di kota tua, atau ia mendatangi pula rumput tetangga di kampung kita. bertanya sederet kata dari wajah pucatmu. kau masih terpikir akan sawah kepada padi yang tergunus, padang pada gembala, sumur pada wanita yang setiap pagi berdandan. 

penghujan masih lama, ini hanya hujan bunga mangga kata nenek. hujan senja memang hanya pengantar malam agar kita saling berpeluk lalu sujud.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline