Lihat ke Halaman Asli

ANDI Pangeran

Pengajar dan konsultan bidang Organisasi, Manajemen SDM serta relawan Palang Merah Indonesia yang pasti penikmat nasi goreng....

Oh Guruku.., Tanpa Tunjangan Sertifikasi Jadi Apa?

Diperbarui: 25 November 2021   23:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari Guru Nasional 25 Nopember kemendikbud.go.id

Hari ini kita memperingati sebagai hari Guru Nasional, Menteri Pendidikan & Kebudayaan Riset Teknologi (KEMENDIKBUD RISTEK) mas Nadiem Makarim menjadi Inspektur Upacara pada peringatan hari Guru Nasional yang jatuh pada hari ini.  Beberapa siswa di berbagai sekolah di Indonesia juga memperingati hari Guru dengan berbagai caranya masing - masing.  

Sadarkah kita jika tidak ada guru kita tidak akan menjadi apapun hari ini? Pernahkah kita benar - benar berfikir tentang guru? atau melakukan sesuatu begitu yang bermanfaat bagi guru kita mungkin atau untuk guru - guru se Indonesia?  Apakah hari guru hanya menjadi sebuah seremonial saja setiap tahunnya?

Saya mencoba menulis dari sudut pandang yang agak berbeda dari yang umumnya orang lain tulis.  Saya mencoba melihat ketimpangan yang terjadi antara guru - guru itu sendiri, sementara fungsi dan tugas mereka adalah sama di seluruh Indonesia, tetapi mengapa terjadi ketimpangan?

Sudah banyak tulisan tentang guru - guru yang mengajar di daerah terpencil, wilayah terluar di Indonesia dengan segala keterbatasannya, bahkan hingga guru yang hanya mendapatkan honor mengajar jauh dari layak untuk hidup.  Mohon maaf saya tidak akan membahas semua tentang itu.  Saya akan membahas tentang tunjangan sertifikasi guru yang diterima oleh beberapa guru di Indonesia. 

Teman - teman semua, banyak dari guru - guru sudah menerima tunjangan sertifikasi guru, tentunya dengan mendapatkan tunjangan ini secara otomatis pendapatan mereka juga akan lebih baik.  

Kok bisa? Pastilah, karena mereka mendapatkan tambahan gaji yang diberikan oleh pemerintah. Pertanyaannya adalah apakah mereka pantas mendapatkannya?  Pastilah guru yang mendapatkan akan menjawab serempak "wajar lah dan pantas dong"  oke lah, yuk kita review sedikit, 

Teman saya mengajar sekolah dasar di Ibukota negara tercinta ini, kebetulan ia seorang ASN.  Rata - rata per bulan ia memperoleh penghasilan hingga 7 jutaan, sementara guru lain yang bukan ASN yang juga sama - sama sebagai guru sekolah dasar juga memperoleh penghasilan perbulan hingga 4 jutaan.  Wow, beda ya antara yang ASN dan bukan ASN.  hehehee.., 

Bagaimana seorang guru  mengajar di sekolah swasta?  nah ini lebih unik lagi, rata - rata guru yang mengajar di sekolah swasta tentu akan dilihat sekolah swasta apa dulu, apakah sekolah swastanya terkenal? atau tidak terkenal?  

Bahkan saya pernah mendapatkan cerita ada seorang guru swasta dari sekolah terkenal memperoleh penghasilan per bulan yang ternyata tidak terlalu besar, meskipun sekolah swastanya terkenal dan diketahui untuk masuk ke sekolah tersebut setiap siswa akan membayar dengan biaya cukup mahal.   Jika di rata - ratakan, maka penghasilan seorang guru dari sekolah swasta per bulan di perkotaan khususnya di wilayah Jabodetabek adalah sekitar Rp. 3.000.000,-hingga Rp. 6.000.000,- 

Nah semakin banyak neh ketimpangan gaji guru di sekolah negeri (baik ASN dan bukan ASN) dan juga di sekolah swasta.  Bagaimana dengan guru yang mengajar di daerah bukan perkotaan? yang pasti nilai penghasilannya akan lebih kecil. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline