Lihat ke Halaman Asli

Andini Harsono

Traveler - Blogger - Freelancer

Ke Cirebon Lebih Dekat Lewat Tol Cipali

Diperbarui: 29 Agustus 2019   10:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gerbang tol Palimanan (doc. Andini Harsono)

Sudah dua minggu berturut-turut saya pulang pergi ke Cirebon untuk urusan pekerjaan. Karena perginya bersama tim sekantor, maka kami menggunakan mobil pribadi. Dalam bayangan saya yang sudah lama tidak melewati jalur darat selain kereta api, perjalanan ke Cirebon akan melewati jalur pantura yang panas dan macet. Sebenarnya menyenangkan juga sih, tapi karena perginya untuk bekerja maka kami harus menjaga kondisi badan agar tidak drop.

Kami memilih melewati jalan tol Cipali dan merasakan betapa Cirebon itu dekat. Entah saya sudah pernah lewat jalan tol Cipali sebelumnya atau tidak, saya tidak ingat. Saya merasa agak berbeda saat melewati tol ini. Pertama karena jalanannya lurus (jarang belokan), kedua tol ini memiliki rest area cukup banyak sepanjang jarak tempuhnya yaitu 116,75 km.

Berangkat pukul 06.00 pagi dari Jakarta sampai di Cirebon pukul 10.00. Kalau masih pagi jalanan masih lancar di tol Cikampek hingga Karawang. Kemarin kami hanya terkena macet di Bekasi hingga Cikampek. Setelah melewati gerbang tol Cikampek lancar cenderung sepi. Mungkin karena masih pagi jadi hanya terlihat beberapa truk, bus dan mobil kecil lalu lalang arah Cirebon dan sebaliknya.

Singgah di Rest Area Tol Cipali

Kami berhenti sejenak di rest area KM 86 untuk ke toilet dan membeli sarapan untuk dibawa ke dalam mobil. Rest area ini tidak terlalu besar tapi cukup komplit. Ada food court dengan makanan khas pantura, mini market, toilet yang bersih, dan mushola. Kami tidak menemukan adanya SPBU di rest area ini, ternyata ada di rest area selanjutnya yaitu KM 102.

Gazebo di Rest Area Tol Cipali

Saat arah pulang ke Jakarta, kami singgah di rest area KM 101 untuk sholat magrib. Di rest area ini lebih besar dari KM 86 yang sebelumnya kami singgahi saat berangkat. Ada masjid yang megah bernama Masjid Martowidjoyo. Lalu terdapat SPBU dan gerai makanannya pun lebih komplit di sini. Terlihat beberapa petugas kebersihan yang sigap menyapu dan mengosongkan tempat sampah sehingga rest area ini tetap bersih. Maka dari itu, kita sebagai pengunjung juga wajib menjaga kebersihan demi kenyamanan bersama.

Masjid Martowidjoyo (Doc. Andini Harsono)

Pemandangannya Seru

Selain menikmati pemandangan alam Jawa Barat, saya menikmati pemandangan berupa beragam jenis kendaraan dan orang yang menggunakan tol Cipali. Mulai dari truk container besar-besar pengangkut mobil, hingga mobil kecil yang imut. Ada pula yang truk besar yang jalannya lambat sekali seperti bebannya berat, lalu saya mengumpamakan seperti perjalanan hidup, seperti sudah tidak sanggup lagi berjalan hehe (maaf kalau sedang di jalan suka mengkhayal macam-macam :D).

Lalu ada lagi rombongan entah mau kondangan atau gimana, tapi pakaianya meriah seperti hendak ke pesta. Mereka membawa perlengkapan piknik seperti termos nasi, termos air panas dan piring. Ada pula pengemudi yang tidur, mungkin dia lelah. Tapi benar juga sih, kalau mengantuk dan merasa sudah lelah, segera menepi di rest area terdekat. Karena kecelakaan disebabkan oleh faktor kantuk. Kalau sudah mengantuk, konsentrasi berkurang, akhirnya tidak bisa mengendalikan mobil. 

Purwakarta, Subang, Majalengka, Indramayu dan Cirebon

Itulah kabupaten yang dihubungkan oleh tol Cipali dan saya ingin mencoba main jalan ke sana. Kemarin baru mampir ke Subang untuk beli nanas. Oh iya, kalau ke bandara Kertajati juga bisa melalui tol Cipali. Kapan-kapan saya mau coba bepergian menggunakan pesawat melalui bandara ini ah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline