Lihat ke Halaman Asli

ANDI FIRMANSYAH

Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Korsel Berusaha Mengembalikan Warisan Budayanya yang Dicuri oleh Bangsa Lain

Diperbarui: 24 Juni 2023   17:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut Overseas Korean Cultural Heritage Foundation 182.080 artifak negara tersebut telah beredar di lebih dari 21 negara. Ada yang dicuri dan dibawa lari. Ada yang diselundupkan bangsa sendiri.

Yang jadi pertanyaan mengapa mereka begitu bersemangat mengembalikan warisan budaya yang dicuri tersebut?

Sebab warisan budaya ini adalah artefak yang menjadi penghubung sejarah sebuah bangsa. Agar generasi penerus Korsel itu punya identitas kebangsaannya.

Lihat saja Amerika. Bahkan George Washington pun sudah dipuja layaknya dewa bagi mereka. Mengagung-agungkan patung Liberty sehingga generasi penerus Amerika sekarang bangga dengan sejarahnya.

Meskipun ada negara yang mengarang sejarahnya sendiri, namun bagi Korsel yang memiliki dasar sejarah yang panjang, artefak adalah simbol yang sangat penting. Bahkan mereka siap berseberangan dengan sekutu sendiri saat sudah bicara benda yang satu ini.

Misalnya saat mereka menuntut St. Otillien Archabbey, sebuah musium biarawan Kristen di Jerman mengembalikan 1800 artefak yang mereka simpan. Salah satunya adalah Dallyeong yaitu seperangkat alat pernikahan yang telah dikembalikan tahun 2020 lalu. 

Bahkan Overseas Korean Cultural Heritage Foundation ini pun menerbitkan buku "The Korean Collection" secara berseri sebagai buku referensi agar generasi penerus mereka mengetahui benda-benda apa saja yang saat ini masih berada di luar negeri.

Tahun 2020 juga Overseas Korean Cultural Heritage Foundation berhasil membawa pulang Lacquareware box dari jaman kerajaan Goryeo (918-1392). Padahal artefak ini telah lama menjadi koleksi pribadi Okura Dakenosuke dan bahkan telah masuk dalam Okura Collection. Meskipun begitu masih ada lagi 1.100 artefak Korsel yang menjadi koleksinya Okura yang masih belum dikembalikan oleh pemerintah Jepang.

Ada lagi stempel kerajaan Maharaja Gojong yang telah menjadi koleksi pribadi salah satu kolektor asal Amerika. Mereka menyebut stempel ini Daegunjubo. Salah satu dari tiga stempel masa Gojong. Dimiliki oleh W.B Tom. Nama sang kolektor. 

Menurut penelitian Daegunjubo dibawa keluar oleh tentara Amerika saat mereka berada di Korsel masa Perang Korea. Sekarang mereka ingin itu dikembalikan sehingga memaksa pemerintah Korsel untuk melobi Barack Obama dan berhasil. Daegunjubo akhirnya dikembalikan.

Biar bagaimanapun warisan budaya adalah harta negara dan bagi bangsa Korsel benda bersejarah ini juga bagian dari identitas kebangsaan mereka makanya mereka begitu serius memperjuangkannya untuk mendapatkan kembali warisan sejarah mereka yang sempat hilang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline