Lihat ke Halaman Asli

Ana triwahyuni

MAHASISWA IAIN JEMBER

Metode Filsafat Pendidikan (Metode Positivisme, Metode Fenomenologis, dan Metode Kritis)

Diperbarui: 10 April 2020   19:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalamualaikum Wr.Wb

Salam sejahtera bagi kita semua, selamat membaca bagi para pembaca dan pecinta ilmu filsafat, semoga bermanfaat.

Disini saya akan menjelaskan tentang metode filsafat pendidikan. Metode filsafat pendidikan ada tiga, yaitu metode positivisme,metode fenomenologis, dan metode kritis.

Yang pertama yaitu metode positivisme. Positivesme dalam bahasa inggris berasal dari kata positivis, dan dalam bahasa latin berasal dari kata positikus, yang mempunyai arti meletakkan. Positivisme pertama kali dikenalkan oleh Sains Simon, dan dipopulerkan oleh Agus Komtai. Positivisme muncul untuk menanggapi atau merespon ketidak mampuan filsafat spekulatif dalam memecahkan atau menghadapi masalah yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan yang berkembang begitu pesat, dan lebih menekankan pada aspek faktual pengetahuan, sehingga apa yang kita selidiki berdasarkan fakta-fakta dan mengesampingkan ilmu metafisik dan ilmu gaib. Positivisme dapat dibuktikan melalui tiga cara:

  • Observasi adalah pengamatan atau peninjauan secara cermat.
  • Eksperimen adalah melakukan suatu percobaan untuk mencari suatu kebenaran.
  • Verifikasi  adalah pemeriksaan data tentang suatu kebenaran itu sendiri.

Metode positivisme bertujuan untuk menerangkan suatu kenyataan atau fakta sehingga kebenaran semakin kuat dan lebih terbuka.

Kelebihan dari metode positivisme yaitu sangat menekankan pada aspek faktual, dan kekurangannya yaitu hanya dilihat gari yang jelas atau nampak saja.

Yang kedua yaitu metode fenomenologis. Metode fenomenologis merupakan jenis penelitian kualitatif yang diaplikasikan dalam mengungkapkan suatu kesamaan makna.  Tujuan metode fenomenologis ini adalah untuk mereduksi pengalaman seseorang dari suatu fenomena dalam deskripsi untuk menjadi esensi universal dalam fenomena tersebut.

Kelebihan dari metode fenomenologis ini yaitu sebagai suatu metode keilmuan yang dapat mendeskripsikan dengan apa adanya dan tidak memanipulasi data, aneka macam teori dan pandangan. Kekurangannya sendiri yaitu pengetahuan yang didapat tidak bebas nilai (value-free), tapi bermuatan nilai (value-bound)

Yang ketiga yaitu metode kritis. Metode kritis adalah metode yang menempatkan sekumpulan manusia sebagai subjek yang aktif dalam membentuk dunia mereka sendiri yang berdasarkan dialeg antar subjek meneliti dengan pelaku. Tujuan metode kritis yaitu mengungkap kondisi yang sebenarnya dibalik suaturealita semu atau kesadaran palsu yang teramati secara empirik. Ada dua cara untuk memunculkan pikiran kritis, yang pertama yaitu mempertanyakan apa yang terjadi pada saat ini beserta dengan alasan yang logis, dan yang kedua yaitu memikirkan suatu hal yang umum dan menjabarkan ke hal yang khusus, atau sebaliknya.

Kelebihan dari metode kritis adalah untuk menemukan berbagai macam jawaban atau ide yang kreatif untuk menyelesaikan suatu masalah. Kekurangan dalam metode ini yaitu mudaah terpengaruh omongan oranglain ketika seseorang memberikan pendapat lain.

wassalamualaikum wr.wb




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline