Lihat ke Halaman Asli

Anang Syaifulloh

Akun Pribadi

Obrolan Pria tentang Menikah Vs Tidak Menikah, Kamu Pilih yang Mana?

Diperbarui: 12 Juli 2019   18:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: pexels.com

Video berdurasi 20 menit di channel youtube Dzawin Nur lain dari biasanya. Dzawin Nur sering mengaplod video tentang pendakian dan perjalanannya keliling Nusantara. Kali ini beda. Ia mengundang Raditya Dika untuk berbincang masalah yang benar-benar laki. Menikah. Proses seorang laki-laki untuk memutuskan menikah bisa sepanjang ini.

Masalah menikah biasanya mulai dipikirkan oleh manusia ketika menginjak umur 20-an. Kecuali bagi mereka yang memutuskan untuk menikah muda. Umur 20-an mereka mulai merencanakan menikah di umur berapa dan dengan siapa, bagaimana mengarungi kehidupan dengan orang "asing" dan cara untuk bertahan untuk bersama selama mereka bisa.

Raditya Dika sendiri memutuskan untuk menikah setelah menginjak umur 33 tahun. Cukup tua untuk ukuran masyarakat luas. Tetapi tidak apabila diukur dari pribadi Radit. Berawal dari tidak ingin menikah, Radit memilih untuk mengikat tali cinta dengan Anisa. Proses perubahan dari tidak ke iya ini yang perlu disimak.

Radit ingin punya anak dan ingin mencurahkan kasih sayangnya ke anak. Umur 33 adalah umur yang tepat bagi pribadi Radit. Tentu saja berbeda apabila diukur dari standar umum yang ada. Tetapi Radit menyesal menikah umur segitu. Karena ia beranggapan ia akan kehilangan waktu untuk bersama anak karena menikah di umur tersebut. Dia membayangkan apabila menikah lebih awal. Lima tahun misal. Bukankah ia akan memiliki waktu 5 tahun lebih awal untuk bersama anaknya?

Saya rasa tidak seperti itu. Andaikan 5 tahun lebih awal, sebut saja umur 28 yang kebetulan itu adalah usia Dzawin saat ini belum tentu memiliki pemikiran seperti itu. Umur 28 dia belum memiliki keinginan untuk menikah yang artinya belum memiliki keinginan punya anak. Ia juga belum memiliki bayangan menikmati waktu dengan anaknya. Seperti pendapat Dzawin, menikah lebih awal artinya dia mengorbankan masa muda sebelum menikah tidak hanya untuk diri sendiri.

Ini seperti timeline waktu yang mungkin akan berbeda akhirnya ketika dua keputusan dilakukan. Misal keputusan pertama yaitu menikah di umur 28. Maka ketika umur ke 33 ataupun 50 tahun dia akan mengalami hal yang beda apabila ia mengambil keputusan kedua yaitu tidak menikah di umur 28.

Menikah adalah urusan ketepatan. Radit menemukan waktu yang tepat di umur ke 33 tahunnya. Tidak bisa dibandingkan dengan Putra Alm Ustad Arifin Ilham yang menikah di usia 17 tahun. Tepat dan tidak tepat tidak bisa diukur dengan angka. Masalah kesiapan orang beda-beda. Radit dengan keinginan awal untuk tidak menikah, saya atau kalian pasti punya pertimbangan sendiri. Biaya sewa gedung atau katering yang mahal contohnya.

Menikah mengarahkan orang untuk moderat. Mencari titik temu antara 2 pikiran yang berbeda. Biasanya kita mengambil keputusan hanya dengan pertimbangan diri sendiri. Hal yang tidak bisa dilakukan ketika sudah menikah. Kita punya istri atau suami yang perlu diajak diskusi. Perdebatan untuk mencari titik tengah ini adalah seni menikah. Menikah adalah untuk berdiskusi.

Menikah juga bukan penjara yang mengekang kebebasan kalian untuk berbuat sebebasnya. Justru menikah malah membuka pintu pejara pikiran, sikap dan perilaku yang selama ini hanya untuk pribadi, berubah untuk berkompromi dengan pendamping yang telah membuka pintu tersebut. Iya, menikah adalah seni berkompromi.

Radit mengatakan menikah adalah mengompromikan kriteria yang ada di benak kepala kita terhadap jodoh yang diimpikan. Semua daftar keinginan semu tersebut tidak mungkin dipenuhi semua oleh sosok nyata yang dapat kita jangkau.

Beberapa kriteria harus dikompromikan, yang apabila masih dapat diterima maka bisa melaju ke tahap pernikahan. Contohnya ada yang ingin menikah dengan wanita yang punya mata belo, tapi karena ia suka wajahnya secara keseluruhan maka ia berkompromi dengan hal tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline