Lihat ke Halaman Asli

Anang Syaifulloh

Akun Pribadi

Jadi Piala Sudirman Bukan untuk Mengenang Jendral Sudirman?

Diperbarui: 20 Mei 2017   19:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Piala Sudirman di Australia

Banyak nama yang terkesan mirip bahkan sama. Satu namakadang mewakili nama-nama lainnya. Seperti halnya nama Anang, maka orang yangdengar akan mengait-ngaitkan dengan Anang Hermansyah. Iya kan? Nama besarJenderal Sudirman begitu melegenda pada perjuangan Indonesia setelah merdeka.

Indonesia masih berjuang bahkan setelah merdeka. Sang Jenderal adalah pemimpinsewaktu Agresi Militer I dan II. Sudirman juga merupakan saksi kegagalannegoisasi dengan Belanda dengan Perjanjian Linggarjati dan Renville. Beliaumemimpin gerakan geriliya waktu Agresi Militer II dan terus memimpin perjuanganmelawan Belanda sampai menghembuskan nafas sebulan setelah Belanda mengakuikemerdekaan Indonesia yaitu pada tahun 1950.

Sekelumit cerita di atas telah memberi kesan bahwa nama Soedirman mewakili nama-nama Soedirman yang lain. Begitu juga ketika mendengarPiala Sudirman yaitu kejuaraan antar Negara yang pada tahun ini digelar diAustralia. Ternyata saya salah. Masih ada nama Soedirman lain yang juga patutdiapresiasi sampai sampai diabadikan menjadi nama sebuah kejuaraan bulutangkisInternasional. Siapakah dia? Pak Sudirman adalah Ketua Umum PBSI pada tahun1953 dan sempat vakum dari dunia bulu tangkis selama empat tahun yaitu1963-1967. 

Namun kembali lagi pada tahun 1967-1971 dan berlanjut sampai 1981. Pada masa kepemimpinan beliaulah Indonesia berjaya di All England 8 kali yaituoleh Rudy Hartono dan Mengawinkan Piala Uber dan Thomas tahun 1975. Beliau jugaikut menyelesaikan konflik antara IBF dan WBF. WBF sendiri adalah bentukanChina karena tidak ingin satu organisasi dengan Taiwan dalam IBF. Atasprakarsanya, IBF dan WBF akhirnya melebur menjadi satu. Dua tahun setelahmeninggalnya Pak Soedirman, atas prakarsa Suharso akhirnya terbentuk kejuaraandengan nama Piala Soedirman pada tanggal 1988.

Salah kiranya jika menganggap Piala Sudirman itu untukmengenang jasa jasa Jenderal Soedirman. Bukan pula berarti nama Pak Sudirmankalah besar dengan Jenderal Soedirman. Mereka telah mengharumkan nama bangsamelalui jalan yang berbeda. Jenderal Soedirman mempertahankan kemerdekaandengan mengusir Belanda dari tanah pertiwi sedangkan Pak Sudirman mengisikemerdekaan dengan mengharumkan nama Indonesia di dunia bulutangkis.

Semoga Indonesia bisa merebut kembali PialaSudirman tahun ini dan memulangkannya ke Indonesia. Sudah terlalu lamaIndonesia tidak menjadi juara di piala ini, 28 tahun lalu lebih tepatnya. Jadi,apa perlu saya membuat Piala Anang biar ada yang mengira untuk mengenang AnangHermansyah?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline