Lihat ke Halaman Asli

Anang Susilowanto

Guru Kelas UPTD SDN Ketapang Barat 5

Doa Yanto

Diperbarui: 6 Mei 2023   23:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Yanto merupakan anak tertua dari 3 bersaudara. Lahir dari pasangan suami istri yang semuanya berstatus PNS. Kehidupan PNS pada era 80an jangan disamakan dengan sekarang yang semuanya serba tersedia, yang penting "berani", tentunya berani berhutang. Yang ada pada waktu itu tetap hidup sederhana. Makan cukup dengan tahu dan tempe, sebagaimana yang diajarkan oleh pendahulu kita yang terkenal dengan slogan , "Iseh penak pas jamanku to ...?"

Sebagai anak tertua dari 3 bersaudara yang semuanya laki-laki pasti dituntut serba bisa. Bisa memberi contoh (yang baik-baik tentunya) bagi sang adik dan juga serba bisa. Kadang-kadang juga dituntut untuk bisa mengalah. Berat ya beban yang harus ditanggung kakak  tertua.

Demikian pula dalam perjodohan, kebetulan kami bertiga pada waktu kuliah tinggal serumah. Lagi-lagi karena alasan sebagai kakak tertua Yanto diminta untuk segera menikah dengan : 1. Agar orang tua segera menimang cucu, 2. Si istri bisa membuatkan masakan buat sang adik (selama ini yang dimasak Yanto adalah makanan China "oseng-oseng" dan mie rebus), 3. Yanto dirasa cukup umur untuk berumah tangga.

Sebenarnya sih semua alasan tersebut masuk akal. Dalam hati ingin memenuhi  harapan dan membahagiakan orang tua, tetapi apalah daya, hati Yanto masih masih merasa   belum saatnya. Belum saatnya karena pada saat itu masih kuliah serta merasa bekal yang dimiliki masih belum apa-apa walaupun ada jaminan dari orang tua bahwa biaya hidup akan di tanggung sama orang tua.

Tapi Yanto pikir malu ah ........... Saya kan anak tertua, masak setelah berumah tangga masih minta ke orang tua ?

Apa lagi bilang, "Pak buk minta duit ...?"

"Untuk apa ?"

"Untuk beli apa."

"Untuk beli roti tawar."

Untuk menambah bekal hidup, Yanto juga mengikuti kegiatan kemahasiswaan dan kemasyarakatan. Biar dikatakan sombong sedikit, hampir di setiap komunitas tersebut selalu ada yang naksir sama Yanto, tapi untunglah Yanto bukan tipe cowok gampangan yang gampang terpengaruh kecuali kepepet.

Pernah suatu saat Yanto ditaksir cewek satu komunitas. Dia cantik, pintar lagi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline