Lihat ke Halaman Asli

Amorsa

Kata-kata menjadi teman cerita

Belantara

Diperbarui: 11 Maret 2021   23:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aroma tanah becek, menyibak penciuman.
Pohon-pohon rindang tetap dalam barisan.
Gemercik air dari puncak daun,
tak menghapus sukma yang sedu.

Gaduh riuh
meninggalkan rapuh.
Meratapi sepi, karena dosa sendiri.
Tersesat mencari jalan pulang,
diantara cekaman misteri belantara; menderita.

Gelap dan suram; mencekam.
Bibir terus bergetar, tak terhenti.

Daun-daun basah
gemulai jatuh ke tanah.
Meruak, tenggelam di dalam genangan air.

Perlahan, silir semilir angin menusuk pundak.
Menyejukkan sesaat.
Seolah ada jawaban akan ampunan dosa.

Aku,
bersimpuh berlafadz doa,
melirihkan ampunan.
Kepada Yang Kuasa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline