Lihat ke Halaman Asli

Amir Wata

nitizen jurnalis

Minimnya Isu Pemanasan Global

Diperbarui: 29 Juni 2019   12:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Direktur LSM Mitra Bentala Lampung, Mashabi/dokpri

Direktur Eksekutif LSM Mitra Bentala Lampung Mashabi mengaku minimnya perhatian dan kepedulian berbagai pihak dalam isu pemanasan global dan upaya melestarikan lingkungan hidup. 

Hal ini, juga sama pada kurang perhatiannya pemerintah Provinsi Lampung terhadap pelestarian lingkungan hidup di kawasan maritim, yaitu pesisir dan pulau-pulau termasuk terhadap masyarakat dan para nelayan, mengingat Indonesia yang merupakan negeri kepulauan (archipelago) dikelilingi lautan.

Mashabi yang juga merupakan Lulusan Politeknik Pertanian Universitas Lampung (sekarang Politeknik Negeri Lampung) ini menyatakan, keterkejutan pemerintah atas adanya informasi penjualan pulau di Lampung yaitu Pulau Kiluan, menunjukkan bahwa sumber daya alam pesisir laut belum dikelola dengan baik dan bahkan belum tersentuh.

Padahal, dia mengingatkan bahwa kondisi pesisir laut Lampung terus terancam dan hutan mangrove (bakau) masih banyak dialihfungsikan.

Bagi Mashabi, LSM Mitra Bentala Lampung hanya bisa memberikan advokasi bagi masyarakat pesisir, bukan pada level kebijakan dan Perda. 

Ia menyebutkan, pengalaman paling mengesankan ketika bisa berkunjung ke berbagai desa, kelurahan, provinsi lainnya dan berinteraksi langsung ke barbagai pihak dengan berbagai kondisi rill kehidupan, menjadi bagian orang atau pihak yang dapat memberikan manfaat, memecahkan masalah dengan solusi secara bersama-sama dan tentunya banyak saudara seperti keluarga sendiri di berbagai desa dan kelurahan.

Namun, dukanya, kata Mashabi lagi, banyak tenaga, pemikirian dan waktu bahkan materi yang harus dikeluarkan untuk menjalankan aktivitas tersebut.

"Bukan itu saja, dalam proses pendampingan atau advokasi masyarakat kadang-kadang merasa terancam dari pihak yang merasa dirugikan dengan keberadaan kita.

Mashabi menilai, saat ini kondisi lingkungan hidup secara umum di Indonesia, Provinsi Lampung maupun Kota Bandar Lampung sangat memprihatinkan yaitu masih adanya pencemaran air laut dari bocornya pipa cpo dipesisir lampung .


Dia menyatakan, krisis air di Kota Bandarlampung sudah mengancam, akibat dari penataan ruang yang tidak konsisten, daerah konservasi, ruang terbuka hijau, daya resap air hujan ke tanah sudah hilang akibat dari alihfungsi lahan, bukit-bukit kota terus tergerus, mandat undang-undang 30 persen ruang terbuka hijau belum dipenuhi bahkan yang ada saat ini terus berkurang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline