Lihat ke Halaman Asli

Mengenal Secara Lengkap Mengenai Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini

Diperbarui: 16 September 2021   20:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pasti salah satu dari kalian banyak pertanyaan mengenai perkembangan sosial emosional. Apa sih perkembangan sosial emosional itu? Perkembangan sosial emosional merupakan proses belajar dengan penyesuaian diri dengan lingkungan dan perasaan emosi secara lengkap baik positif maupun negativ yang diperoleh anak dengan cara mendengarkan, mengamati dan meniru apa yang dilihatnya, serta memahami situasi dan perasaan ketika berinteraksi dengan orang-orang lain di lingkungannya.

Dapat disimpulkan bahwa perkembangan sosial dan emosional pada anak merupakan proses perkembangan interaksi antara anak dengan lingkungan sekitarnya, orang tua, teman sebaya dan orang dewasa. Serta proses perkembangan kondisi mental anak untuk merespon keadaan di lingkungan berdasarkan aturan sosial yang diperoleh melalui mendengarkan, mengamati, dan meniru, serta dapat dirangsang melalui penguatan dan pemodelan (contoh).

Mengapa perkembangan sosial emosional itu penting bagi anak? mungkin pertanyaan-pertanyaan yang ada dikepala kita tidak jauh berbeda dengan pernyataan yang saya tulis diatas. perkembangan ini ditujuan untuk anak diharapkan mampu untuk menjadi anak yang memahami emosi yang sedang anak alami dan dapat diterima oleh lingkungan sosial. 

Jika anak tidak dapat mengenali emosinya, maka anak akan kesulitan untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

Misalnya beberapa anak membawa banyak makanan, tetapi tidak mau berbagi dengan teman. Sangat penting untuk menanamkan emosi sosial yang baik pada anak-anak. Terutama dengan mengajarkan anak untuk berbagi kebiasaan. yang seperti itu Anak memahami empati terhadap orang lain dan dapat memiliki kepribadian Bersikap baik satu sama lain. 

Dengan berbagi, akan lebih mudah bagi anak-anak. Disosialisasikan dan diterima oleh lingkungan sekitar. Selain itu, hal ini akan berguna bagi anak dari balita hingga menuju dewasa dan biarkan anak-anak masa depan tumbuh dengan memiliki karakter yang bijaksana ketika berhadapan dengan situasi. Khususnya Ketika anda melihat orang yang kurang mampu mereka akan terbiasa berbagi, terbiasa dengan hal-hal yang saling memperdulikan satu sama lain.  

Rajinlah berbagi dengan orang lain agar anak termotivasi untuk berbagi dengan orang lain.

Perkembangan emosi anak usia dini berlangsung secara bersamaan dengan perkembangan sosial anak usia dini. Bahkan banyak yang berasumsi bahwa perkembangan emosi pada anak usia dini sangat dipengaruhi oleh perkembangan sosial mereka meskipun kemudian perkembangan emosi tersebut kemudian memberi pengaruh pula terhadap perkembangan sosial mereka. 

Hal itu dikarenakan emosi yang ditampilkan anak usia dini sebenarnya merupakan respons dan hubungan sosial yang ia jalani dengan orang lain, dan emosi tersebut juga akan mempengaruhi keberlanjutan hubungan sosial tersebut. Jadi, pada dasarnya ada semacam siklus antara perkembangan sosial dan perkembangan emosi pada anak usia dini.

Anak usia dini adalah anak yang berada pada usia 0-8 tahun yang sedang berada dalam tahap perkembangan dan pertumbuhan, baik fisik maupun mental. Pada usia ini sering disebut sebagai masa-masa keemasan atau "golden age" yang membutuhkan rangsangan dan stimulasi dari orang tua, pendidik dan pendamping anak. 

Masa ini merupakan masa kritis dalam rentang perkembangan, yang telah dipahami oleh banyak orang tua dan masyarakat, masa ini juga sangat berperan aktif dalam proses pertumbuhan maupun perkembangan keenam aspek yaitu fisik, bahasa, intelektual atau kognitif, emosi, sosial, moral, dan agama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline