Dari bangun tidur hingga tidur lagi sejak bayi akan merekam seluruhnya dari lingkungan sekitar.Karena itu setiap orang tua hendaknya mampu menjadi teladan.Jika sudah demi tentu mengharapkan memiliki keturunan yang baik ,sehat, dan bermanfaat bagi keluarga dan lingkungan.Tugas orang tua untuk mencapai tujuan tersebut tidaklah mudah,ayah ibu harus mampu membina dan mendidik sebaik-baiknya.Menjadi orang tua harus paham kesehatan diri dan keluarga,cerdas mengantarkan anak-anak menjadi generasi yang mampu berlaga secara baik menghadapi kerasnya kehidupan.
Masalahnya tidak sedikit anak-anak terlantar di seluruh penjuru tanah air dapat dengan mudah kita saksikan,di sudut-sudut kota,hingga di jalan-jalan umum. Berbagai permasalahan anak disebabkan adanya faktor ekonomi, perceraian,kemiskinan,atau gaya hidup seiring perkembangan teknologi . Gelombang dahsyat melalui sajian yang menggoda dari perangkat IT seperti game,face book,line,w.a,twitter,video dan lain-lain mampu mengindahkan kehidupan.
Jangankan anak-anak,remaja,siapa saja,ayah-ayah,ibu-ibu bahkan kalangan kakek- nenek pun tak terlepas gemerlapnya IT.Perangkat dahsyat ini menyajikan aneka menu yang mampu menjadikan semua urusan menjadi lancar dan beres,terutama para pengusaha.Karena itu wajar jika perangkat ini bagi siapapun menjadi barang terpenting harus terbawa kemanapun dan tidak ada kata tertinggal.
Warnet tumbuh bagai jamur di musim hujan dengan pengunjung setia anak-anak campur remaja bahkan dewasa,mereka dengan leluasa bermain game yang belum tentu mendidik.Cobalah ayah atau ibu datangi warnet di sekeliling hunian ,maka akan tahu betapa komentar-komentar yang buruk terucap dari bibir mungil anak-anak kita.Teriakan atau umpatan itu sebagai ekspresi bermain game ketika mengalami kekalahan.
Orang tua perlu tahu jenis permainan yang sehat dan menghindari game yang berbahaya. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan 15 game berbahaya bagi anak diantaranya: World of Warcrft,Call of Duty,Raising Force,Point Blank,War Rock,Counter Strike,Atlantica,Bully dll.Permainan tersebut mengarah pada unsur-unsur kekerasan.Jika game itu terus menerus dimainkan anak,bukan tidak mungkin menambah barisan kenakalan remaja hingga menambah pula beban negara.
Jika dahulu setiap habis magrib,terdengar anak-anak merdu membaca ayat-ayat suci,kini remaja sibuk dengan game,mode dan begadang. Pemandangan demikian dapat kita saksikan setiap malam, bukan hanya malam minggu saja,di alun-alun,daerah stadion,terminal di pinggir jalan besar remaja-remaja kita begadang hingga larut.
Pojok-pojok kota yang agak sepi digunakan remaja yang berpasangan dengan bahkan berpelukan, tidak mengenal budaya malu.Sementara remaja yang hobi motor pun menggelar arena balap liar yang sudah barang tentu dapat mengganggu berbagai pihak.Kemana lagi ajaran nenek moyang tentang etika dan pendidikan?.Ayah Ibu jangan tinggal diam,kitalah yang bertanggung jawab terhadap anak kita masing-masing.Jika kita sebagai orang tua mampu menciptakan rumah tangga yang baik,anak-anak akan taat pada kita, sebagai orang tuanya.
Kita dapat mengantisipasi kenakalan remaja tersebut diawali dari keluarga terkecil melalui peran ayah ibu.Orang tua mendampingi kegiatan anak agar melihat,mendengar menggunakan indra lima dengan sesuatu yang baik.Televisi serta koran tak boleh dilihat atau dibaca anak terutama tayangan atau berita negatif tentang perkelahian,pencurian,miras, serta obat terlarang.
Ayah ibu bisa melarang anak untuk tidak menonton tv atau game yang hanya berisi kehidupan bergaya hidup mewah dengan motor mahal kebut-kebutaan,pacaran, perkelahian antar geng,apalagi tak sedikit tayangan sama sekali tidak mendidik saling berebut sesuatu dengan cara penganiayaan.
Ayah ibu dapat memilihkan bacaan atau video atau media yang baik yang menyajikan berita seputar remaja berprestasi yang menjadi juara membaca puisi,juara teater,juara bercerita , juara bidang olah raga berbagai cabang,IPA,IPS ,Matematika.Ibu dapat pula memilihkan bacaan anak seri tokoh dunia,Kecil-kecil Punya Karya atau novel-novel best seller dengan penulis yang berkualitas.
Bukan hanya itu orang tua juga dituntut mampu menjadi teladan,rajin beribadah,tenang,ramah,humoris,suka bercanda,dermawan dan suka kerja keras. Dengan demikian tanggung jawab sebagai orang tua terhadap anak tidaklah ringan.Kita dituntut untuk memberikan yang terbaik mulai dari yang dimakan memenuhi nutrisi yang cukup serta mengajarkan pendidikan yang baik.