Lihat ke Halaman Asli

Pahit Ada untuk Menunjukkan Manis

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Aku mengamati hidup temanku, ada beberapa hal yang aku catat darinya.


  1. Hidup tak sepenuhnya manis, kadang ada sedikit rasa pahit membumbui hari-hari. Ia bilang padaku, karena ada rasa pahit itu ia jadi tersadar akan hal manis yang kadang ia telantarkan. Ia berjanji padaku, ketika manis kembali mendominasi, ia ingin lebih bersyukur. Dan untuk sekarang, ia bilang ia ingin berjuang untuk kembali menghadirkan manis dan mengusir pahit.
  2. Jadwal kuliah tak selamanya longgar, kadang jadwal kuliah membuatnya menjadi sangat sibuk. Ia bilang padaku, karena itu ia jadi tahu, bahwa kelonggaran jadwal kuliah adalah nikmat yang seharusnya selalu disyukuri. Dan jadwal kuliah yang padat membuatnya belajar bahwa waktu itu berharga dan harus digunakan sebagaimanamestinya.
  3. Mendapatkan pasangan tak selamanya selalu baik, kadang dapat juga yang belum baik. Ia bilang padaku, hal ini membuatnya jadi tahu mana wanita yang baik mana wanita yang belum baik. Membuatnya belajar untuk kelak jika memilih pasangan lagi, jangan sampai salah pilih. Ia juga bilang padaku bahwa wanita cantik itu banyak, mudah dicari. Mencari wanita yang hatinya cantik dan dapat mencantikkan hati pasangannya, itu baru tantangan.
  4. Tak setiap orang di dunia itu baik. Ia bilang padaku bahwa wajar jika menemukan orang yang belum baik. Dunia ini beragam, penuh kejutan. Ia bilang, orang yang kurang baik membuatnya sadar akan kehadiran orang-orang yang baik. Membuatnya belajar beberapa hal yang tidak bisa diajarkan dalam textbook atau pun kuliah.

Intinya, hidup ini penuh variasi. Dan variasi yang pasti adalah bersama kesulitan ada kemudahan. Itu bukan janjiku, itu janji Tuhan-ku. Selalu ada sisi positif di balik sebuah peristiwa. Kadang sisi positif itu tidak terlihat, dan baru terlihat jika melihatnya dengan lensa syukur.

Di akhir obrolanku, temanku memberi beberapa saran padaku. “Jika dalam hidupmu kamu menemui titik dimana kamu merasa hidupmu menjadi sulit. Bersyukurlah, berarti hidupmu pernah mudah. Berjuanglah, untuk mengembalikan kemudahan itu. Tersenyumlah, karena level hidupmu sedang ditingkatkan Tuhan. Berdoalah, agar urusanmu dimudahkan Tuhan. Berterimakasihlah, karena semua nikmat yang telah diberikan-Nya.”




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline