Lihat ke Halaman Asli

Piala Adipura Ke-7 untuk Bantaeng Diterima Nurdin Abdullah

Diperbarui: 3 Agustus 2017   02:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nurdin Abdullah menerima Piala Adipura yang ketujuh kali di Jakarta (02/08).

Daerah dengan wilayah terkecil di Provinsi Sulawesi Selatan kembali menerima Piala Adipura yang ketujuh kalinya. Penerimaan berlangsung di Jakarta (02/08) yang diterima Bupati Bantaeng (Prof. DR. Ir. H. M. Nurdin Abdullah, M.Agr) didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (H. Abdullah Taibe), Kepala Bappeda (Syamsu Alam), Kepala Inspektorat (Afris), para Camat, Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan, Kasi Sarana dan Prasarana Kebersihan dan Kasi Administrasi Laboratorium (Andriadi).

Kota Kecil menjadi kategori penilaian terhadap daerah ini bersama dengan Kabupaten Wajo, Kabupaten Sidrap, Kabupaten Pinrang dan Kabupaten Maros. Sementara Kota Makassar juga meraih Piala Adipura untuk kategori Kota Metropolitan.

Kabupaten Bantaeng menjadi satu-satunya daerah di bagian Selatan Provinsi Sulawesi Selatan meraih predikat tersebut. TentuNA bukan hal mustahil jika Bantaeng seperti itu. Pasalnya kebersihan dan keindahan daerahnya adalah karya nyata, khususnya di wilayah perkotaan. Bahkan terus menggenjot kebersihan dan keindahan hingga pelosok desa.

Demikian halnya perbaikan dan pembangunan jalan hotmix hingga pedalaman. Trotoar ditata agar pejalan kaki memiliki ruang bebas yang cukup. Penataan ini diikuti dengan penyiapan fasilitas tempat sampah di sepanjang jalan untuk memudahkan siapapun membuang sampah.

Meskipun Bantaeng belum sempurna seperti yang dibayangkan. Namun perubahan terjadi begitu signifikan dibanding sebelum masa kepemimpinan Bupati Bantaeng Periode 2008-2018. Warga mampu membiasakan diri hidup bersih. Perilaku ini membuat tetamu yang berkunjung ke Bantaeng jadi malu membuang sampah bukan pada tempatnya.

Piala Adipura pertama kali diraih tahun 2010. Hingga saat ini Bantaeng terkenal dengan kebersihannya. "Kami menjadikan Bantaeng bersih sejak tahun 2008 pada dasarnya tidak berorientasi untuk meraih Adipura. Yang kita lakukan adalah bagaimana warga bisa terbiasa hidup bersih setiap hari. Jadi ketika ada penilaian Adipura, kita tidak perlu khawatir." tutur Nurdin Abdullah dalam berbagai kesempatan.

Pernyataan tersebut bukan muluk-muluk. Sejalan dengan misi daerah ini dalam rangka menjadikannya sebagai Kota Jasa. Pengunjung bisa berlama-lama dan mungkin akan kembali berkunjung pada kesempatan lain jika kota bersih dan indah dengan keramahan warganya. Sebaliknya jika kota tampak kotor dimana-mana, untuk mampir saja enggan apalagi sengaja berkunjung. (AMBAE)

salam #AMBAE




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline