Lihat ke Halaman Asli

Salam Rindu Untuknya

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bersama dengan deraian gerimis kusahkan segenggam salam

Untuk yang berdiri di ujung sana, yang pelukannya meluruhkan segala duka

Dalam sambutan pagi sinar mentari berkeriapan,

Kubiarkan rindu yang melambung menyesaki bumi

Sekali lagi, kutitipkan lewat pelukan angin, kukatakan ‘aku merindukamu seperti Sahara merindukan hujan’

Lirih, biar saja serpihan udara yang membawanya hingga kau dengar dari bisikan daun kering

Kudengar juga setiap detik rindumu lewat belaian udara

Bersama kemeriahan bintang di ujung langit sana

Iya, aku mendengarnya

Bunda, terlalu banyak sudah kata bernama rindu yang kutitipkan pada hujan, angin, bahkan sekedar dalam bisikan di ujung hati sini

Iya, kau juga merasakannya, bukan ?

Sekedar suaramu di pagi hari kini bermakna lebih dari sepucuk nafas yang memenuhi rongga dada

Sesederhana pertanyaanmu tentang hariku kini bermakna lebih dari hidup yang berjalan bersamaku.

Bunda, ah, aku sudah hilang kata.

Kubiarkan sekali lagi udara dan hujan memeluk rinduku untukmu.

A.

Bogor, 2 November 2011

seperti di posting di : http://www.mandawdyt.worpdress.com




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline