Lihat ke Halaman Asli

Nurul Amalia

Berbagi tanpa mengurangi

Lebih Baik Inflasi yang Rendah atau Tinggi?

Diperbarui: 19 Mei 2020   16:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Sebelum membahas tentang bagaimana siklus dari stabilitas harga dan inflasi, saya akan mengulas dikit terkait kebijakan moneter, mengingat stabilitas harga dan inflasi merupakan salah satu focus tujuan dari Bank Indonesia selaku Bank Sentral.

Berikut tujuan area utama tugas Bank Sentral menurut McKinley dan Banaian, 2005:

  • Pengendalian kebijakan moneter
  • Pengelolaan nilai tukar dan cadangan devisa
  • Agen fiscal
  • Sebagai Lender of Last Resort
  • Mengelola system pembayaran
  • Mengelola dan memelihata mata uang

Berdasarkan tujuan yang tercantum di atas, tidak semua bank menjalankan tujuan tersebut. Seperti di Indonesia sendiri menjalankan otoritas moneter dan system pembayaran namun tidak dalam pengaturan bank. 

Sedangkan pada Negara Malaysia menjalankan otoritas moneter, system pembayaran dan pengaturan bank. Jadi, setiap Negara berbeda-beda, selanjutnya Bank Indonesia selaku Bank Sentral membunyai tujuan tunggal yaitu "tercapai dan terpeliharanya kestabilan nilai Rupiah". Dalam menggapai tujuan tersebut, ada 2 fokus yaitu:

  • Stabilitas harga (inflasi)
  • Stabilitas nilai tukar Rupiah Terhadap mata uang Negara lain (kurs)

Kali ini, saya akan membahas poin pertama yaitu terkait stabilitas harga. Seperti yang kita ketahui bahwa, dengan nilai harga yang stabil atau inflasi yang stabil akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran. Itulah mengapa stabilitas harga haru tercapai.

Selanjutnya tentang stabilitas, apa yang dimaksud dengan stabil? Yang dimaksud stabil di sini adalah ketika nilai inflasi tidak mengalami lonjakan atau fluktuasi yang terus menerus dalam jangka waktu tertentu. 

Stabilitas harga bisa dibayangkan dengan nilai-nilai harga keseluruhan yang terus bergerak dalam batas yang normal dalam jangka waktu tertentu. Sebagai contoh angka stabil adalah 1, 2, 3, 4, 5...dst. Sedangkan yang tidak stabil seperti 1, 7, 8, 15, 3.

Siklus Stabilitas Harga

Di sini akan saya bahas secara singkat terkait siklus dari stabilitas harga untuk mencapai niilai inflasi yang stabil. Seperti uraian di atas tentang apa itu stabil, maka stabilitas harga dapat dibayangkan perekonomian dalam keadaan stabil. Mengapa?

Ketika harga stabil, maka dapat dibayangkan harga keseluruhan dalam jangka waktu tertentu mengalami pergerakan yang landai tanpa ada lonjakan atau fluktuasi. Harga yang naik namun dalam keadaan yang terkendali atau stabil membuat mata uang kita tetap menarik. Dengan kurs yang menarik maka perekonomian dapat berjalan dengan baik dan juga ekspor dapat terus meningkat.

Dalam keadaan inilah kebijakan moneter yang digelontorkan tidak dalam bentuk ekstrem karena perekonomian dalam keadaan baik-baik saja dan cenderung terus bergerak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline