Wabah Covid-19 ini sangat merugikan perekonomian negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sendiri telah mengatakan bahwa dimasa pandemic ini adalah ancaman paling serius dan cepat atau lampat akan mempengaruhi stabilitas di suatu negara.
Ada pula pembatasan/lockdown yang membuat aktivitas perdagangan terdampak nilai kerugian yang cukup besar.Misalnya pasokan bahan material yang berhubungan langusng dengan RRT, maupun ekspor dan impor.
Yang sangat terdampak dengan adanya pandemic ini adalah sektor pariwisata. Karena hal ini disebabkan oleh kebijakan Indonesia dan negara lainnya yang menutup akses bandara dan penerbangan internasioanal yang membuat jumlah kunjungan turis ke Indonesia semakin anjok.
Peluang berinvestasi di masa pandemic
Karena adanya pandemic ini banyak perusahan yang mulai mengurangi jumlah pegawai untuk melakukan proses produksi pada perusahaan mereka. Hal ini yang menyebabkan tingkat pengangguran di Indonesia dimasa pandemic meningkat.
Dan invertasi yang berpeluang di masa pandemic ini adalah saham.
Saham adalah bukti tanda penyerahan modal seseorang kepada suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Jenis saham terbagi menjadi 2 bagian yaitu, saham biasa dan saham preferen.
Saham biasa merupakan saham yang menempatkan pemiliknya yang paling terakhir terhadap pembagian dividen dan hak atas harta kekayaan perusahanan itu sendiri apabila perusahan tersebut dilikuidasi. Sedangkan saham preferen merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa. Dari karakteristik tersebut saham memiliki pelunga keuntungan yaitu memperoleh deviden.