Lihat ke Halaman Asli

Alvin Eryandra

Dosen Psikologi Industri dan Organisasi Uhamka

Mengembangkan Karakteristik Kewirausahaan pada Pesantren MQM

Diperbarui: 3 Juni 2023   09:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DOk..Pribadi

Pondok Pesantren Tahfidz dan Bahasa Arab Makaz Qur'an Mulia atau biasa disingkat Pesantren MQM adalah lembaga yang bergerak di dunia pendidikan dan dakwah, berlokasi dikomplek perumahan Chandra baru Jatirahayu Kecamatan Pondok Melati Kota Bekasi dan dibawah naungan yayasan Markaz Quran Mulia Bekasi. Dengan konsep Mondok serasa di rumah Pesantren MQM didirikan oleh seorang muallaf yang kini menjadi 'Aalim penghafal Quran dan fokus di dunia Dakwah yaitu Ustadz Toharuddin Al Hafidz bersama dengan istrinya Ustadzah Qotrun Nada pada tanggal 05 Juni 2020. 

Berawal dari sebuah Rumah Quran yang mulanya hanya 10 santri di tahun 2017, kini Pesantren MQM telah memiliki 60 santri dari berbagai daerah di Indonesia dan terbagi dalam 5 Ma'had (asrama) yang berbeda dimana setiap ma'had memiliki Musyrifah yang mendampingi santri selama 24 jam, juga didukung oleh tenaga pengajar yang berkompeten di bidangnya. Menyusun kurikulum berbasis Al Quran dan Bahasa Arab Pesantren MQM menargetkan setiap santri yang telah menyelesaikan jenjang pendidikannya mampu berbahasa arab aktif dan telahmenyelesaikan hafalan Al Quran 30 Juz serta memahami dasar ilmu agama lainnya seperti: fiqh, hadits, tauhid, dan tafsir. Disamping itu pula, dalam rangka mencetak lulusan Cerdas, Kreatif, dan Mandiri Pesantren MQM menyiapkan Ekstrakurikuler dan kegiatan penunjang lainya seperti : Osis, pelatihan Leadership, menjahit, memanah, beladiri, dan cooking class

 Markaz Qur'an Mulia memiliki salah satu usaha yang bergerak dibidang kuliner yaitu MQM Bakery. Berdasarkan wawancara awal yang dilakukan dengan pemilik diketahui bahwa jalannya usaha ini masih belum menunjukkan stabilitas maupun peningkatan yang baik. Selain itu dari segi pengelolaan dinilai masih belum tertata dengan rapi. Hal ini dapat disebabkan karena minimnya edukasi dan praktek -praktek yang belum mendapatkan pengarahan serta contoh-contoh yang mendukung. 

Permasalahan mitra diawali dengan tim melakukan observasi dan wawancara terhadap para santri MQM dan pengelola MQM bakery. Berdasarkan hal tersebut tim mengidentifikasi permasalahan terkait jalannya usaha yang dilakukan oleh MQM bakery. Adapun analisis permasalahan dapat terbagi sebagai berikut: 

a. Kurangnya informasi tentang kegiatan kewirausahaan 

b. Kurangnya edukasi dalam pelaksanaan kegiatan kewirausahaan 

c. Kurangnya pemahaman terhadap seluk beluk proses bisnis

Permasalahan yang ditemukan dan solusi yang ditawarkan : 

1) Kurangnya informasi tentang kegiatan kewirausahaan

2) Kurangnya edukasi dalam pelaksanaan kegiatan kewirausahaan

3) Kurangnya pemahaman terhadap seluk beluk proses bisnis. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline