Lihat ke Halaman Asli

Pengembala Impian

Diperbarui: 8 Februari 2020   21:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Anak pengembela dengan suka ria. Saku kiri dipenuhi impian. Seharian menerjang bagai petualang. Sampai petang waktunya pulang.


Melawan berbagai rintangan kekurangan.
Mengais asik yang terusik.
Berbisik kesabaran dibawah menjulangnya, pohon yang bimbang.
Terkulai raut wajah yang lelah.

Jalur yang membentang.
Mengukur tekad impian yang sederhana.
Wahana-wahana yang ada.
Hanyalah sisa bentuk keadilan yang penuh pertimbangan.

Kami adalah korban yang menjadi beban, hingga impian kami lalu diendapkan. Mengikuti alur ibu pertiwi. Atas dasar kami masih berbakti.

Berbakti pada keadaan,
Kekurangan, dan rintangan yang telah dipilah lelah, penuh kesyukuran diatas kesejahteraan kehidupan para penikmat kekupuran.

Lomboktengah,08Februari2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline