Lihat ke Halaman Asli

Ali Musri Syam

Belajar Menulis

Sejarah Cinta Gila

Diperbarui: 12 November 2020   09:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Grid.ID

Sejarah Cinta Gila

Lelaki meramal nasibnya menghadap timur
Ke sumber cahaya mentari pagi bersinar
Ke daun - daun hijau tak hendak luruh
Ke arah angin berhembus; dinikmatinya lembut
Jiwanya terbang menyusuri palung

Lelaki itu menyebut sebuah nama
dengan terbata - bata
Mulutnya keram; cuaca berubah drastis
Tubuhnya ringkih
dalam sendiri, merintih - menggigil

Perempuan diseberang telaga
Menanti dengan tabah
di altar tempatnya berpijak
Rumput - rumput hijau bertunas
Doanya khusyuk merapal

Sembari bersimpuh dalam teguh
Kerudungnya berkibar-kibar kacau
Desir angin membawa terbang debu-debu
Lirih suara lembut
Memanggil - manggil kekasih; meracau

dan sebuah bahtera
Tiba ditepian muara
Tubuh gigil lelaki bersandar
Angin berhembus kuat mendorong layar haluan
Tak butuh waktu lama
; Mereka bersua - bercinta; lahap

Balikpapan, 9 November 2020

Ali Musri Syam Puang Antong

*Puisi Sebelumnya : Seperti Apa? https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/5fabe701d541df64e01756c2/seperti-apa

*Puisi Pilihan : Sebuah Kisah di Ruang Rindu https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/5fa75117d541df70261a88d2/sebuah-kisah-di-ruang-rindu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline