Lihat ke Halaman Asli

Meirri Alfianto

TERVERIFIKASI

Seorang Ayah yang memaknai hidup adalah kesempatan untuk berbagi

Ketika Passion Menulis Mulai Luntur...

Diperbarui: 1 Desember 2020   04:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi penulis yang kehilangan ide menulis. Gambar: pixabay | free-photos

Akhir-akhir ini saya menjadi jarang menulis. Pun jarang juga berselancar di K untuk sekedar berkunjung dan bersilaturahmi dengan keluarga Kompasianer. 

Dalam sebuah grup WA yang berisi sahabat-sahabat K-ners pun saya banyak pasif, hanya menyimak. Itupun terlambat. Tidak seperti biasanya. 

Bagi saya, Kompasiana seperti kata Romo Bobby dalam penamaan akunnya adalah sebuah Ruang Berbagi. Sebuah ruang untuk berbagi karya, ruang untuk aktualisasi diri, ruang untuk berbagi cerita, ruang untuk berbagi keresahan serta kebahagiaan, dan tentu saja sebagai salah satu sarana untuk belajar. Itulah hakikat menulis. 

Menghasilkan sebuah seni yang dapat dinikmati serta bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Akhirnya Kompasiana telah menjadi sekolah kehidupan bagi diri saya pribadi. Dan mungkin demikian juga bagi anda.

Saya ingat sebuah pelajaran tentang tulis-menulis dari salah seorang maestro, Raditya Dika. Tulislah apa yang menjadi keresahanmu. Pesan ini pernah ia sampaikan dalam sebuah tanya jawab dalam acara penutupan tur stand up comedy yang ia selenggarakan. 

Mengapa demikian? Karena menceritakan keresahan itu paling mudah dan menarik untuk disimak. Pengalaman yang unik, menyedihkan, atau membahagiakan akan membuat orang lain lebih mudah larut ketika membacanya. Maka tulisan ini memang sedikit berbau keresahan.

Belakangan memang saya terkesan agak menarik diri dari K. Rasa-rasanya ilham untuk menulis serta passion itu tiba-tiba berangsur surut. (Maaf, bukan bermaksud keminggris. Saya hanya belum menemukan kata yang lebih pas dalam bahasa Indonesia untuk menjelaskan kata "passion" yang mudah diterima). 

Anda, sesama K-ner mungkin bisa melihat dari tulisan-tulisan saya akhir-akhir ini. Seperti kehilangan "soul". Kehilangan penjiwaan sehingga mungkin dalam benak anda artikelnya relatif hambar. 

Tak apa jujur pada saya karena saya bukan penulis yang anti kritik. Selain tulisan yang terkesan kurang menjiwai, intensitas saya untuk posting artikel juga berangsur berkurang. 

Bila dulu bisa satu artikel per hari sekarang bisa tiga hari sekali posting. Demikian juga saya jadi jarang memberikan vote atau komen ke lapak artikel sesama K-ner. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline