Lihat ke Halaman Asli

AL FATAH HIDAYAT

Mahasiswa Program Magister Hukum Universitas Islam Indonesia

Tembilahan Banjir, Salah Siapa?

Diperbarui: 26 Januari 2023   00:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banjir Rob yang merupakan fenomena alam kembali menenggelamkan Tembilahan dan sekitarnya (Rabu,25/1). Namun, ada yang berbeda dari banjir-banjir sebelumnya. Banjir kali ini cukup parah sampai-sampai masuk ke masjid Agung Al-Huda.

Padahal Masjid Agung Al-Huda telah mengalami beberapa kali pemugaran. Bahkan saking parahnya banjir kali ini, kediaman bupati pun mengalami kebanjiran. Hmm! Salah siapa hayo?

Banjir di Tembilahan sebenarnya merupakan fenomena musiman yang terjadi setiap tahunnya. Secara ilmiah banjir yang terjadi di hampir seluruh wilayah Kab. Indragiri Hilir ini, merupakan imbas dari pasang maksimum air laut.

Apa itu pasang maksimum air laut?

Pasang maksimum air laut adalah pasang yang terjadi karena faktor astronomi. Selain itu gelombang laut juga menjadi salah satu faktor terjadinya pasang.

Kenaikan muka air laut akibat global warming memperparah banjir rob, bukan hanya di Tembilahan melainkan di seluruh dunia. Selain itu adanya fenomena super new moon yang bersamaan jarak terdekat bulan ke bumi menambah parah banjir kali ini.

Sebenarnya banjir rob dapat di prediksi, mulai dari potensi terjadinya hingga ketinggian air. Indonesia melalui BMKG sebenarnya sudah melakukan prediksi terhadap kasus banjir, khususnya kota-kota besar.

Sedangkan kota-kota kecil seperti kabupaten perhatian terhadap prediksi banjir rob masih sangat kurang. Padahal prediksi bencana merupakan hal yang harus dilakukan sebagai langkah dalam melakukan mitigasi benacana.

Meskipun tidak berbahaya, akan tetapi banjir rob di Tembilahan memiliki dampak bagi kehidupan sehari-hari masyarakat.

Apa yang bisa dilakukan pemerintah?

Terganggunya kehidupan masyarakat akibat banjir telah menimbulkan protes di Kab. Indragiri Hilir. Namun, selalu saja dalih kebuntuan karena minimnya dana dan teknologi menjadi alasan klasik Pemkab Inhil.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline