Lihat ke Halaman Asli

Alfasrin

Unpredictable

Secarik - Puisi Alfasrin

Diperbarui: 19 Desember 2020   18:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Untukmu, Kekasihku.

Melalui surat ini,
Aku di sini bertahan menahan pahitnya empedu, menangis tanpa air mata, dan tertawa walau hati sangatlah sengsara.
Aku begini karena aku menahan sebuah rasa,
Tahukah engkau apa itu Cinta? 

Bagiku cinta ibarat seekor burung yang cantik. Meminta untuk ditangkap tapi menolak untuk disakiti. 

Aku di sini bertengger menanti untuk kau sergap, tapi bukan untuk kau buat senyap.
Aku di sini berkicau untuk kau dengar, namun bukan untuk kau buat ku kacau.
Aku di sini mengepakkan sayap untuk kau lihat, tapi tidak untuk kau patahkan pun kau sayat. 

Ku harap kau pahami rasa ini sebagaimana aku memahami angin yang membawaku padamu.
Ku harap kau mengerti kasih ini,
Sebagaimana aku mempercayai langit agar aku terbang tinggi. 

Salam manis, Kasihmu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline