Lihat ke Halaman Asli

Alex Palit

jurnalis

Jadi Ingat Lagi Lagu "Basa-Basi" Gong 2000

Diperbarui: 16 Juli 2021   10:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gong 2000 (foto Alex Palit)

Saya lupa tanggalnya, tapi yang pasti lirik lagu "Basi-Basi" yang dilantunkan Achmad Albar di album "Prahara -- Gong 2000", saya tulis dua atau tiga hari jelang pendudukan gedung MPR/DPR RI oleh mahasiswa yang kemudian berujung lahirnya Reformasi 1998. Mulanya lagu ini berjudul "Katakan Sejujurnya", oleh Ian Antono judulnya diganti "Basa-Basi".

Kala itu saya masih jadi wartawan di sebuah media, dan ikut meliput demo mahasiswa di gedung MPR/DPR RI. Lirik lagu "Basi-Basi" yang notasinya dibikin oleh Donny Fattah diilhami peristiwa demo mahasiswa Mei 1998.

Meski lagu ini kini sudah berusia 23 tahun tapi tidak basi, tidak usang oleh ruang dan waktu, masih kontekstual, bahkan malah pada suatu masa menemukan kembali kontekstualitasnya dengan realitas sosial di zaman yang dipenuhi fatalistik politik basa-basi.

Pada suatu masa, di tengah terjadinya krisis sosial politik basa-basi, pastinya rakyat hanya berharap menanti kepastian dan kejujuran para elit politik sebagai pengemban amanah rakyat sebagaimana diamanahkan konstitusi. Bukannya hanya disuguhi tontonan yang dipenuhi politik basa-basi. Sementara rakyat sudah bosan dengan janji-janji basa-basi, basi dan tidak teruji.            

Pada suatu masa, bukan tidak mungkin lagu ini sudah berusia 23 tahun sejak dirilis 1998 di album "Prahara -- Gong 2000", akan masih kontekstual di mana panggung politik masih dipenuhi oleh akrobatika politik basa-basi.

Pada suatu masa, di tengah tekanan ekonomi yang makin berat, rakyat makin hari makin kelimpungan menghadapi keberlangsungan hidup lantaran skeptis dengan janji-janji yang penuh basa-basi, basi. Di mana salah satunya banyak di antara pernyataan elit politik yang malah tidak satunya kata dengan perbuatan sebagai pengemban amanah rakyat dan abdi rakyat sebagaimana diamanatkan konstitusi.   

Pada suatu masa, keberlangsungan politik basa-basi menjadi akrobatika politik yang tidak berkesudahan dipertontonkan yang ujung-ujungnya hanya untuk kepentingan pragmatis atau hanya demi keberlangsungan hegemoni kekuasaan.  

Sementara saat itu pula rakyat mulai kehilangan kepercayaan dan harapan, malah dibuat nyinyir oleh segala janji-janji manis yang pernah dilontarkan, sebagaimana cuplikan lirik lagu "Basa-Basi"; Aku sudah bosan dengan janji-janji, basa-basi...!!!

Alex Palit, jurnalis, penulis buku "Rock Humanisme -- God Bless", "God Bless -- Aku Bersaksi"  dan "Nada-Nada Radikal Musik Indonesia".




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline