Lihat ke Halaman Asli

Albar Rahman

Editor, Writer and Founder of Books For Santri (Khujjatul Islam Boarding School)

Taktis, Totenham Hotspurs Membalikan Kemenangan Boumemouth Jadi Kekalahan

Diperbarui: 30 Oktober 2022   00:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

instagram @spursofficial

Totenham hampir saja turun dan tidak bertahan lama di kalsmen atas. Menduduki papan klasmen ke tiga mendempet Arsenal dan Man. City bukanlah hal mudah. Membawahi Chelsea, Man. United bahkan Liverpool ini kebanggan tersendiri bagi Antonio Conte dengan segala strateginya. Dari Musim lalu Conte debut ke liga Champioin untuk pertama kalinya membawa Spurs. 

Pertandingan di pekan ke 13 Liga Inggris. Conte lagi-lagi mampu menjaga dan mengamankan posisi Spurs di Klasmen atas, berhasil mengalahkan Boumemouth yang awalnya ditinggal dua goal. 

Masing-masing goal diciptakan oleh Boumemouth pada menit awal tepat menit 22 oleh Kieffer Moore. Sayap kiri satu ini mampu mencetak goal dengan indah melalui kaki kiri dalamnya membobol Lloris mengarah ke tiang kanan gawang. 

Alih-alih Spurs yang dibintangi oleh Kane berpasangan denga Soon di lini depan di tambag pemain yang memiliki jam terbang tingi yakni Lucas Maura mampu membalas goal pertama di atas. Justru pada babak ke Kieffer Moore mencatak goal keduanya di menit 49 barus saja babak kedua berlangsung 4 menit Spurs harus kebobolan untuk kedua. Melalui sundulan apik umpan jauh dari sayap kanan, membentur mistar atas kiri lagi-lagi Lloris harus kebobolan. 

Antonio Conte memutar otak dan taktis, tepat menit 57 selang 8 menit berikutnya Sessegnon mencetak goal untuk Spurs melalui umpan dari gelandang tengah Spurs P. Hojbjerg. Tidak berhenti, Spurs yang tertinggal dan terancam tidak mengantongi satu poin pun mengejar. Benar saja pada menit di Menit 73 umpan lambung dari Perisik melalui tendangan sudut berhasil dikonversi jadi goal oleh Thomas Davies melalui goal heading. 

Taktis! Permain yang sedang imbang ini. Masing-masing pelatih menampilkan formasi 3-5-2 baik  Spurs maupun Boumemouth. Conte dengan Neil pun adu taktik semaksimal mungkin. 

Spurs harus diakui memiliki taktik bermain lebih taktis. Dengan mengantongi tendangan sudut 19 kali tentu lebih taktis dibandingkan Boumemouth yang hanya mampu 2 kali hingga akhir pertandingan. Namun hingga menit 90 kedudukan masih imbang artinya masing-masing hanya mengantogi satu poin saja. 

Tambahan 5 waktu. Taktis tidak disia-siakan oleh Conte, dengan gesture tubuhnya yang memerintahkan semua punggawa Spurs harus bermain dengan otak. Mengarahkan jari telunjuknya ke arah kepalanya sendiri membuat punggawa terbakar bermain taktis. 

Puncaknya, menit 90+2 goal tercipta untuk Spurs. Kali ini bukan dari kepal atau pun kaki Harry Kane bukan juga dari Soon melainkan goal sumbangan dari pemain Gelandang Bentancur. Berawal dari tendangan sudut terjadi kemelut dan bola reborn dimanfaatkan oleh gelandang serang Spurs satu ini. 

Hingga menit 97 laga pun berakhir memberi kemenangan pada Spurs. Kahirnya dengan 3 poin tambahan dikantongi mengkohkan pada klasmen ke 3 di puncak klasmen. Sedang Boumemouth masih bertengger di klasmen bawah tepat di pringkat ke 14 mendekati zona degradasi tentunya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline