Lihat ke Halaman Asli

Alamsyah Marwan Hamdi

Alamsyah ,SE bekerja sebagai Freelencer

Dibutuhkan Manajemen Makanan Berbuka Puasa di Masjid/Surau /Musholla/Langgar

Diperbarui: 5 April 2023   23:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Raden Sri menemui pemilik masjid yang ada di sekitar tempat tinggalnya,yang mengatur sumbangan makanan .Karena Raden Sri termasuk  dalam daftar penyumbang bersama satu orang lainnya .

Jadi setiap kali menyumbang untuk  berbuka puasa perharinya ada  2 orang dan ada juga 3 orang  dalam 1 kelompok.

Mendapatkan informasi tetangganya yang juga menyumbang makanan berbuka puasa bersama di Masjid yang sama,bahwa dia menyerahkan uangnya saja. Karena masjid tersebut sudah ada petugasnya yang siap memasak makanan untuk berbuka.

Ingin mengikuti jejak tetangganya ,Raden Sri pun, tidak  ingin menyediakan sendiri makanan ,apakah yang dibuat sendiri atau yang  dibeli berupa nasi kotakan.Tapi ingin langsung menyerahkan uangnya saja,dan mempersilahkan petugas dari masjid untuk memasaknya. 

Raden Sri pun beserta suami mendatangi pemilik masjid.

" Kami ingin menyumbang untuk berbuka puasa berupa uangnya saja.Kata tetangga yang sudah membukakan puasa di masjid yang Ibu miliki tersebut,bahwa setiap berbuka puasa Rp. 900.000  setiap kelompok atau per 3 orang atau per 2 orang. Jadi bila dalam kelompok  terdiri dari 3 orang ,maka per orangnya mesti menyerahkan Rp. 300.000 , bila hanya 2 orang, maka mesti menyerahkan Rp.450.000,-.Tapi kelompok kami ingin menyumbang Rp. 1000.000 ."Kata Raden Sri menjelaskan,seraya menyerahkan uangnya . 

Sebelumnya memang  sudah ada pembicaraan  via Wa  .Itu hanya menyerahkan uang untuk memastikan ,mengingatkan, bahwa uang yang diserahkan tersbeut untuk pelaksanaan  berpuasa pada hari tertentu dan tanggal sekian.

"Memang kalau ada yang menyumbang untuk berbuka puasa,tidak langsung    berupa makanan ,tetap kami terima . Karena di Masjid ada petugas yang bisa memasaknya. Bila dimasakkan oleh masjid bisa lebih leluasa,bisa dilebihkan jumlah makanannya  dari rata-rata biasanya. Kita khawatir juga kalau makanan yang langsung  disediakan oleh penyumbang tidak mencukupi.

 Tapi petugas yang masak memasak  dari masjid ,tetap kita kasih uang untuk jerih payah mereka."Demikian penjelasan pemilik masjid.

"Kalau kuenya, bagaimana,?" Tanya Raden Sri

"Kalau kue kita ambil dari uang itu juga,kita cukup-cukupkan"kata pemilik masjid 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline