Lihat ke Halaman Asli

Emil Dardak: Pemilih Lihat Rekam Jejak, Tak Hanya Sekadar Program

Diperbarui: 16 April 2018   10:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Emil Elistianto Dardak

Secara lugas Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak menerangkan, masyarakat saat ini semakin kritis. Hal itu juga terlihat dalam berbagai program yang disampaikan oleh pasangan calon (paslon) Gubernur Jatim yang kini disibukkan untuk menyampaikan berbagai program kerjanya nanti bila terpilih.

Menurut Emil,  warga Jawa Timur khususnya tidak akan melihat program yang disampaikan paslon yang belum terlihat atau bahkan belum ada. "Tapi mereka melihat rekam jejak program yang kemarin. Jadi mereka melihat kemarin ngapain dan telah berbuat apa untuk masyarakat Jawa Timur, " ujar Emil Dardak setelah acara Di Wagir bersama ratusan warga Jatim,  hari ini Minggu (15/04/2018).

Emil Dardak yang dipercaya oleh Soekarwo untuk melanjutkan program 'Jatimnomic' ini menuturkan bahwa dalam menyusun program kerja yang dikampanyekannya kepada masyarakat dirinya bertumpu pada berbagai program pemerintah provinsi (pemprov)  Jatim yang dikepalai oleh Soekarwo (Pakde Karwo) dan dilakukan analisis secara mendalam.

"Baik tingkat keberhasilan, efek positif pada masyarakat serta yang terpenting evaluasi dari program itu. Mana yang kurang dan belum maksimal. Ini yang kami jadikan program. Kita sangat detail menganalisa agar program memang tepat sasaran," tutur ahli pengembangan kawasan.

Penggagas pelabuhan perintis selatan Jawa ini juga mencontohkan adanya  program Jalin Matra maupun Program Keluarga Harapan (PKH) yang dinilainya berhasil meski masih ada lansia dan disabilitas yang belum tercover sepenuhnya. Namun demikian lubang-lubang ini akan dipertebal dan disempurnakan di masa depan oleh Khofifah-Emil.

Selanjutnya, lulusan Universitas New South Wales Australia ini menambahkan ada beberapa persoalan serius yang harus dibenahi ke depan,  tapi luput dari perhatian paslon lain. Sebut saja, tentang program pelayanan terpadu satu atap bagi persoalan pekerja migran. Program tersebut,  sebenarnya telah berjalan di Surabaya dan Tulungagung,  tapi tidak dijadikan program lanjutan oleh rivalnya.

"Tak hanya itu bahkan ketika ditanya soal kemiskinan paslon lain justru menjawab  hanya kapasitasnya hanya wakil,  itu wewenang Gubernur. Ini kan akhirnya prestasi lebih banyak di Gubernurnya, dan secara otomatis masyarakat sudah diberikan konfirmasi sendiri oleh paslon lain bahwa  tidak bisa mengklaim semua prestasi dari Jawa timur ini adalah prestasi bersama," katanya lagi.

Emil yang baru saja mendapatkan penghargaan 'Indonesia Visionary Leader kategori Best in unlocking local potentiality' ini memaparkan masih ada ruang yang serius dan harus dibenahi agar ke depannya persoalan-persoalan seperti kemiskinan pedesaan, partisipasi sekolah yang relatif rendah terutama untuk perempuan, infrastruktur dasar dapat teratasi.

"Di sinilah diperlukan percepatan-percepatan yang harus dilakukan dan harus solusi yang benar-benar membangun pemberdayaan masyarakat," imbuh Emil.

Ikuti Sosialisasi Pilkada Jatim 2018

Sehari sebelumnya, Khofifah-Emil mengikuti sosialisasi gelar seni budaya Pilkada Jatim 2018 di Pasar Parkiran Kota Batu, Sabtu malam (14/04/2018). Diiringi alunan musik khas karawitan. Para penari Jatilan dan Reog Ponorogo menenteng poster berisikan identitas peserta Pilgub Jatim 2018. Paslon nomor urut 1 yaitu Khofifah Indar Parawansa -- Emil Dardak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline