"Bukan cuman sekedar adanya perjanjian antar pasangan sebelum naik ke pelaminan (Pranikah), namun muda mudi yang hendak mengikat jiwanya untuk sang kekasih dalam payung rumah tangga juga harus mendapatkan bimbingan, sehingga hal tersebut bisa menjadi dasar untuk membangun rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan warahmah, sehingga keinginan untuk bercerai bisa diantisipasi sedini mungkin"
Sesuatu yang cukup sakral adalah menikah, yang mana pernikahan itu untuk mengikatkan dua hati yang berbeda dalam satu payung rumah tangga.
Pernikahan tidak hanya didasari hanya sekedar nafsu belaka, namun ada pijakan yang jelas untuk membangun rumah tangga yang harmonis.
Sudah begitu banyaknya tingkat perceraian ditengah masyarakat kita, karena banyak faktor pula yang menyebabkannya, salah satunya adalah faktor ekonomi yang sangat rentan penyebab terjadinya perceraian.
Walaupun faktor ekonomi bukanlah alasan satu-satunya, tetapi faktanya memang demikian, disamping ada faktor ekonomi, juga bisa dipicu oleh orang ketiga, apakah orang ketiga tersebut dari pihak keluarga ataupun memang dari faktor eksternal yang sengaja untuk membuat seseorang bercerai.
Ikatan pernikahan ini memang sudah diatur oleh undang-undang maupun secara keagamaan. Sementara di negeri yang kita cintai ini, ada 6 agama yang dipayungi hukum negara, Yakni Islam sebagai agama Mayoritas, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Hindu, Budha, dan Konghucu.
Dari masing-masing agama memiliki cara dan aturan sendiri dalam konstek pernikahan yang kesemuanya juga dalam hukum tatanegara diatur, sehingga aturan dan keyakinan pada masing-masing agama memiliki tempatnya sendiri-sendiri.
Mengapa Penting Bimbingan Pranikah?
Pada dasarnya setiap pasangan tidak ada yang menghendaki hubungan didalam rumah tangganya retak yang berujung pada perceraian.
Siapapun mereka tidak pernah menghendaki yang namanya perceraian, karena kondisi tersebut akan berdampak dan berpengaruh secara psikologis baik bagi yang menjalani maupun bagi keluarga besar laki-laki maupun yang perempuan.