Lihat ke Halaman Asli

Faisol

TERVERIFIKASI

Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Perhatikan Hal Ini Sebelum Menjadi Pecandu Rokok

Diperbarui: 7 Oktober 2021   16:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merokok dapat menyebabkan kanker dan gangguan kesehatan lainnya |ilustrasi : idntimes.com

"Berawal dari mencoba dan keingintahuan bagaimana rasanya merokok, akhirnya dianggap enak dan terus berkelanjutan sehingga menjadi pecandu rokok"

Bagi seorang pecandu rokok memang cukup sulit untuk berhenti, kecuali sudah menyerang pernapasan yang menyebabkan sesak nafas.

Pada masing-masing bungkus rokok yang diperjualbelikan di swalayan, toko eceran dan tempat-tempat penjual lainnya, sudah ada peringatan akan bahaya merokok bagi kesehatan.

Tetapi di balik peringatan "merokok dapat menyebabkan kanker, paru-paru dan gangguan kehamilan dan janin" justru di situ merupakan iklan yang terselip logika kebalikannya, dengan iklan tersebut justru menjadi daya tarik dan rasa penasaran ingin mencoba rasanya merokok.

Merokok memang tidak bisa kita pungkiri menjadi salah satu gangguan, terutama bagi perokok pasif, sebab perokok pasif secara tidak langsung juga merasskan sesak nafas akibat dari asap rokok.

Rasa penasaran dan ingin mencoba adalah anak remaja baik yang masih duduk dibangku SMP ataupun SMA, sehingga dari mencoba-coba inilah akhirnya ketagihan dan kecanduan.

Maka dari itu sebelum terlanjur mencoba untuk merokok, sebaiknya perhatikan beberapa hal dibawah ini.

Merokok dapat merugikan kesehatan 

Disadari ataupun tidak, sudah pasti merokok dapst menyebabkan gangguan pernafasan dan sesak di dada, sehingga jangan berkeinginan mencoba, karena itu bisa menjebak anda akan kecanduan merokok.

Disamping merugikan kesehatan kita, merokok juga menyebabkan polusi dan berefek pada non perokok, sehingga merokok menyebabkan tercemarnya lingkungan sekitar kita, dan lingkungan menjadi tidak aman dari asap rokok itu sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline