Lihat ke Halaman Asli

Rahmad Agus Koto

TERVERIFIKASI

Entrepreneur

Ada Apa dengan Perut Buncit?

Diperbarui: 30 Desember 2021   17:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Akhir-akhir ini saya mulai kepikiran dengan sebuah kemajuan yang kualami. Hal yang membuatku terinspirasi untuk membuat tulisan ini. Kemajuan yang terasa kali setelah melewati usia kepala empat.

Yap! Kemajuan perut alias buncit. Hahaha.

Tulisan ini serius pakek predikat agak. Bukan tentang perut buncit yang katanya sebagai simbol kemakmuran. Bukan tentang katanya karena korupsi oleh orang-orang jahanamiah itu. Sori. Klo udah keingat manusia-manusia sampah itu, selalunya jadi emosional. Bawaannya jadi mau maki-maki. Lanjut ya. Bukan tentang katanya karena makan banyak barang haram atau makan dosa. Lha, gak sedikit juga kutengok para ulama atau orang soleh yang perutnya buncit. Masak perutnya buncit karena makan banyak pahala kan ya. Hehehe.

Jadi, kita mulai dari pertanyaan "Perutku koq jadi buncit begini ya?"

Penyebabnya cukup banyak. Sifatnya bisa jadi akumulatif atau kombinasi dari sejumlah faktor. Mulai dari faktor pola makan, gaya hidup, perubahan hormonal hingga faktor genetis.

1. Kalau makanan yang diasup melebihi energi yang dikeluarkan tubuh melalui berbagai aktivitas. Sehingga makanan tersebut disimpan dalam tubuh dalam bentuk lemak, terutama di bagian perut. Apalagi jika tubuh gak banyak gerak (biasanya orang yang kerja kantoran) dan malas berolahraga.

2. Manusia melalui beberapa fase perubahan hormonal yang signifikan, terutama dari segi seksual dan hal tersebut jelas sangat mempengaruhi bentuk dan atau fungsi organ-organ tubuh. Secara umum terjadi pada masa anak-anak (<20), muda (<40) dan pada masa tua (>40).

3. Terdapat sejumlah indikasi yang menunjukkan bahwa perut buncit dan atau badan gemuk karena faktor keturunan (genetis). Selain dari hasil berbagai penelitian ilmiah, seringkali aku membuktikannya di kehidupan sehari-hari. Bila anak-anaknya kulihat gemuk-gemuk, orangtuanyapun selalu begitu.

Perut yang membuncit belum tentu karena terjadinya kehamilan.

Oalah. Hahaha. Maksudku, belum tentu juga mengindasikan keberadaan suatu penyakit dan belum tentu juga berujung pada gangguan kesehatan yang serius, seperti penyakit jantung, hipertensi dan diabetes. 

Palingan jadi masalah estetik. Tapi entahlah, repot juga membahas sisi estetik ini. Toh banyak juga yang bilang klo pria atau wanita yang buncit malah jadi terlihat lebih seksi. Ada yang mau mengakuinnya? Hahaha.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline