Lihat ke Halaman Asli

Ajinatha

TERVERIFIKASI

Professional

Pendukung Anies Kok Digusur?

Diperbarui: 17 November 2019   17:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ANTARA/Fauzi Lamboka

Bukan cuma di Jakarta penggusuran itu terjadi, bahkan bukan cuma di Indonesia, dinegara lain juga pastinya ada penggusuran.

Ini adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari, ketika sebuah perkampungan ditengah kota sudah dianggap kumuh, sementara tuntutan penataan kota harus dilakukan.

Bukan cuma dimasa pemerintahan Anies ada penggusuran, dimasa pemerintahan Ahok juga ada penggusuran, hanya saja mungkin cara masing-masing berbeda, sehingga respon masyarakat juga berbeda.

Inilah yang dialami warga Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang rumahnya digusur. Padahal, sebagai pendukung Anies semasa kampanye Pilkada DKI 2017 lalu, Anies sebagai Cagub DKI berjanji tidak ada penggusuran.

Mereka sebagai pendukung Anies tentu tidak bisa terima digusur begitu saja, tanpa ada kejelasan dari pemprov DKI. Sehingga mereka bertanya-tanya, kami pendukung Anies kok digusur.?

Seperti dilansir Jpnn.com, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dinilai telah mengingkari janji kampanyenya. Pasalnya, dia telah membiarkan penggusuran rumah warga di Jalan Sunter Agung Perkasa VIII, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

"Kami semua pendukung Anies, tapi kenapa digusur? Katanya dulu tidak ada penggusuran saat kampanye" kata salah seorang warga, Subaidah kepada Antara, Sabtu (16/11).

Subaidah mengatakan, hampir semua warga yang bermukim di Jalan Sunter Agung Perkasa VIII mendukung Anies saat pilkada lalu. Namun, janji tidak ada penggusuran ternyata palsu. "Usai kami digusur, sampai sekarang juga tidak dikunjungi," ujar Subaidah.

Memang setiap pemimpin berbeda cara dalam menangani penggusuran, kalau Ahok sebelum penggusuran dilakukan, warga sudah diberitahukan kalau akan direlokasi kesebuah Rumah Susun (Rusun), sehingga ketika digusur mereka sudah punya tempat tinggal baru.

Terlepas dari mereka suka atau tidak suka, tapi hampir rerata mereka bisa menerima, karena fasilitas yang diberikan juga cukup memadai, hanya saja pada awalnya juga banyak permasalahan yang dihadapi warga yang direlokasi.

Seperti diberitakan, Pemerintah Kota Jakarta Utara dibantu 1.500 personel gabungan dari kepolisian, satpol PP dan PPSU melakukan penertiban bangunan di Jalan Sunter Agung Perkasa VIII, Kamis (14/11).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline