Lihat ke Halaman Asli

Ajinatha

TERVERIFIKASI

Professional

Menyesal Memilih Jokowi?

Diperbarui: 18 September 2019   15:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Kompas.com

Saya adalah termasuk salah seorang yang menolak Revisi UU KPK yang diusulkan DPR pada masa Pemerintahan SBY. Ternyata sekarang UU tersebut kembali diusulkan, dan Pemerintahan Jokowi menyetujiinya.

Sivitas Akademika dari Bulaksumur itu merawat ingatan tentang sosok Joko Widodo (Jokowi) yang dekat dengan rakyat. Sekarang mereka dari Balairung Universitas Gajah Mada (UGM), resah karena terhadap sikap Jokowi yang pernah mereka dukung.

Ini adalah sebuah reaksi yang wajar, karena mereka Akademisi yang Ikut memikirkan nasib bangsa ini kedepan. Reaksi kekecewaan jelas memancar dari hati dan sanubari mereka, karena Jokowi tidak merespon aspirasi mereka.

Ketua Dewan Guru Besar UGM Prof Koentjoro menilai revisi UU KPK akan mengebiri lembaga antirasuah itu. Para dosen, mahasiswa, hingga karyawan kampus itu berkumpul bersama kompak mengenakan pakaian berwarna hitam.

"Upaya sistematis pelemahan KPK dan gerakan antikorupsi yang agresif dan begitu brutal dalam beberapa pekan terakhir ini sungguh melecehkan moralitas bangsa kita," kata Koentjoro saat membaca deklarasi UGM tolak pelemahan KPK di Balairung, Gedung Pusat UGM.

Foto: Idtoday.co

Deklarasi tersebut adalah manifestasi dari penolakan terhadap Revisi UU KPK, yang disepakati oleh DPR dan Pemerintah. Rupanya "gaung" deklarasi ini tidak sampai ketelinga Presiden Jokowi, yang nota bene adalah alumnus UGM.

Terhadap sikap dan kebijakan yang diambil oleh Jokowi, mungkin sebagian besar akan berpikir "Menyesal Memilih Jokowi," tapi ada juga yang tetap menganggap kebijakan yang tidak Populis yang diambil Jokowi tetap perlu didukung, meskipun pahit.

Jujur saja saya tidak Menyesal Memilih Jokowi, karena saya meyakini keputusan yang diambil bukanlah tanpa alasan, dan dia sangat menyadari kalau keputusan ya tersebut tidak memuaskan semua orang.

Hidup memang tidak selalu untuk mendapatkan tepuk tangan, karena seorang pemimpin bukanlah seorang penggembira bagi rakyatnya. Namun pemimpin tetap harus bertujuan untuk mensejahterakan rakyatnya.

Sipitas akademika UGM meskipun mereka menolak Revisi UU KPK, namun sebagai sesama alumni UGM mereka tetap berusaha untuk mendukung Jokowi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline