Lihat ke Halaman Asli

Kolor

Diperbarui: 4 November 2018   10:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Uh, mataku masih belum sempat terbuka lebar diatas bantal bercorak bunga-bunga ketika terdengar suara bising di luar jendela kamarku.

Teriakan-teriakan panik.

Suara kentongan yang dipukul berkali-kali.

Suara teriakan parau pak RT.

Ditambah suara para warga kampung berkecipak dalam kekalutan.

Mereka lah memecah keheningan pertapaanku pagi ini.

Ah, kubuka pintu jendela, dan pak RT dengan mulut lebar menganganya menyambutku di depan jendela yang terbuka. Wajah kekhawatiran terlihat jelas, dengan kebingungan luar biasa.

"Kolor ku hilang!",

Tiga kata yang keluar dari mulutnya lengkap dengan hiasan urat muka memerah menonjol seperti panah meluncur menghunjam wajahku.

Aku terpelanting ke belakang.

Dengan sigap, kututup daun jendela dengan kekuatan penuh sebelum kata-kata selanjutnya keluar dari mulut pak RT.

Tentu saja, kuawali dengan meneriakkan kata-kata ampuh tepat di depan wajahnya... "MASA BODOOOO!!!"




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline